Agroteknologi USK (Renny)

Assalamu’alaikum sobat intip jurusan dan para mahasiswa yang merupakan agen perubahan. Perkenalkan, saya Syarifah Renny Fauzi, saya biasa dipanggil Renny, saya merupakan lulusan dari jurusan Agroteknologi angkatan 2012, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Aceh, yang lulus pada bulan November, 2016 lalu.

 Apa Itu Pertanian?

Mendengar nama pertanian pasti sobat intipers langsung merujuk pada hal-hal seperti mencangkul, menanam, panas-panasan, main tanah dan hal lainnya yang kayaknya enggak banget gitu ya. Eits, tapi nanti dulu, pertanian gak semuanya kayak gitu kok, justru memperlajari ilmu pertanian dapat mengkombinasikan seni dalam menghasilkan produk yang dapat mengenyangkan perut kita, terutamanya. Karena pastinya kita tau kan, kalau urusan perut itu tidak bisa tawar-menawar, kalau gak makan berdampak langsung dengan keadaan fisik kita. Jadi pertanian itu merupakan hal yang paling penting menurut saya, karena ia menyangkut dengan kebutuhan primer manusia.

Tapi kebanyakan orang ogah untuk masuk jurusan ini, karena stigma negatif tentang jurusan ini di awalnya, termasuk saya, dulu saat test snmptn saya memilih jurusan ini, padahal saya gak tau tentang jurusan ini sebelumnya. Sehingga setelah saya dinyatakan lulus, dari situlah saya baru tau bahwasannya ini adalah jurusan pertanian, ya awalnya sedikit malas gitu lah untuk menjalankannya karena gak sesuai ekspektasi. Tapi lama kelamaan akhirnya menjadi nyaman sendiri, mungkin itulah yang dinamakan adaptasi kali ya.

Klik Gambar Di Bawah Jika Tertarik Masuk Grup Whatsapp untuk info konsultasi jurusan, info TO online, live jurusan, dsb.

 

Jurusan Agroteknologi……

Jurusan agroteknologi mempelajari teknologi-teknologi yang bisa diterapkan dalam bidang pertanian. Selama ini mungkin para petani di daerah pedesaan, menanam dengan cara yang sangat tradisional yang jauh dari unsur teknologi. Nah di jurusan inilah kita mempelajari berbagai teknologi yang bisa meningkatkan produksi dibidang pertanian. Teknologi ini nantinya akan dibagikan kepada para petani melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan, yang dapat mengatasi masalah-masalah pertanian seperti serangan hama dan penyakit tanaman, tanah yang tidak subur, varietas yang tidak bagus, gulma, cuaca buruk yang dapat menyebabkan kegagalan panen, dan masalah-masalah pertanian lainnya.

Mata kuliah yang sering dipelajari pada jurusan saya balance antara hafalan dan hitungan. Kalau hafalan itu seperti menghafal nama-nama latin dari berbagai jenis tanaman lengkap dengan ordo, family, sampai spesiesnya. Kalau hitungan seperti menghitung kebutuhan pupuk tanaman, menghitung dosis pestisida yang diberikan agar tidak membuat tanaman keracunan. Saya sendiri lebih menyukai hitung-hitungan karena basic saya dari kecil sangat suka dengan matematika. Jadi wajar saya selalu mendapatkan nilai A pada mata kuliah hitung-hitungan seperti Statistika dan Rancangan Percobaan.

Mata Kuliah Paling Berkesan dan Praktek Lapangan….

Mata kuliah yang paling berkesan di hati saya yaitu Klasifikasi dan Pengelolaan Tanah serta Pengelolaan Tanaman Perkebunan. Klasifikasi dan Pengelolaan Tanah adalah mata kuliah yang mempelajari jenis-jenis tanah. Sehingga jika kita sudah mengetahui jenis suatu tanah, kita dapat menentukan arah pengelolaan yang cocok diterapkan pada tanah tersebut. Pada mata kuliah ini saya mendapat nilai B+ dan mata kuliah ini terdiri dari 3 SKS. Tetapi mata kuliah ini sangat berkesan bagi saya, karena  praktikumnya itu field trip ke daerah Bener Meriah di Aceh, yaitu daerah pegunungan dan daerahnya itu sangat dingin, kayak bandung gitu lah.

Saya sangat suka daerah pegunungan dan alhamdulillah dosen menentukan field tripnya kesana, ke University Farm di Bener Meriah, betapa senangnya hati saya bisa belajar sambil jalan-jalan bersama teman-teman satu angkatan. Memang sih Bener Meriah itu daerah pegunungan tapi kalau siang panasnya cukup menyengat juga loh. Saat itu kita menggali tanah ditengah-tengah lahan yang ditanami kentang dan saat itu cuaca sangat panas sampai-sampai muka dan tangan saya gosong terkena matahari. Setelah kita menggali tanah dengan ukuran yang telah ditentukan, disitulah mulai dilakukan klasifikasi untuk menentukan jenis tanah tersebut. Kebetulan di Bener Meriah itu terdapat gunung merapi namanya Gunung Burni Telong. Dulu sempat meletus, sehingga tanah di Bener Meriah itu warnanya hitam dan teksturnya sangat bagus karena pengaruh abu vulkanik gunung merapi. Jadi bisa dikatakan jenis tanah di Bener Meriah itu Andisol, yaitu tanah yang sangat subur dan sangat cocok ditanami jenis tanaman hortikultura.

Gambar 1. Lokasi Field Trip di Bener Meriah, Aceh

Setelah berlelah-lelah dengan praktikum kami berjalan-jalan mengelilingi Bener Meriah dan Takengon, pokoknya saat itu masa-masa yang indah lah bersama dengan teman-teman sebelum akhirnya kembali lagi ke Banda Aceh. Sobat intipers pasti tau lah ya apa yang dilakukan setelah praktikum, yaitu gak jauh-jauh dari membuat laporan. Seneng-seneng dulu dengan jalan-jalan, eh ujung-ujungnya laporan juga. Tapi gak papa itu semua kan demi kebaikan kita juga, demi sebuah ilmu pengetahuan memang harus ada pengorbanan, gak mungkin seneng-seneng aja. Ilmu akan menghampiri kita jika kita sudah berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkannya, istilahnya begitulah.

Kemudian mata kuliah kedua yang paling berkesan bagi saya, yaitu Pengelolaan Tanaman Perkebunan. Mata kuliah ini mempelajari tentang teknik-teknik dalam mengelola tanaman perkebunan. Tanaman perkebunan itu tergolong tanaman tahunan, jadi setelah ditanam gak langsung berbuah dalam hitungan bulanan, harus menunggu minimal lima tahunan, barulah tanaman berbuah. Mata kuliah ini juga terdiri dari 3 SKS dan saya juga mendapatkan nilai B+ pada mata kuliah ini. Seperti biasa karena saya sangat menyukai jalan-jalan makanya mata kuliah ini berkesan bagi saya. Karena praktikum pada mata kuliah ini juga field trip. Berbeda dengan field trip sebelumnya, field trip kali ini saya dan teman-teman satu angkatan beranjak ke pekebunan kelapa sawit di daerah Nagan Raya yang masih termasuk daerah Aceh.

Gambar 2. Lokasi Praktikum di Perkebunan Kelapa Sawit, Nagan Raya, Aceh

Daerah perkebunan kelapa sawit itu identik dengan cuaca yang panas, ya karena awalnya merupakan daerah pegunungan yang terdapat berbagai macam jenis tumbuhan kemudian dirubah menjadi area tanaman kelapa sawit jadi gak heran cuacanya cukup panas. Saat praktikum kita mempelajari teknik pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang dilakukan dengan wawancara langsung bersama petugas perkebunan kemudian kita catat hasil wawancara tersebut. Setelah itu kita mendatangi pabrik pengolahan buah kepala sawit yang akan di olah menjadi minyak goreng. Disitu kita melihat langsung bagaimana proses pengolahan buat kelapa sawit yang telah di panen hingga menjadi CPO (Crude Palm Oil) atau minyak mentah yang nantinya akan diolah lagi menjadi minyak goreng yang biasa kita gunakan dirumah untuk memasak.

Gambar 3. Pabrik Pengolahan Buah Kelapa Sawit di Nagan Raya, Aceh

Saat itu juga merupakan masa-masa indah yang saya lalui bersama teman-teman. Kita merasakan bagaimana menginap di area perkebunan satu rumah ramai-ramai dengan kondisi yang panas dan minim air. Karena tanaman kelapa sawit itu adalah tanaman yang rakus air, sehingga wajar area perkebunan kelapa sawit itu minim sumber airnya. Akhirnya terpaksa saya dan teman-teman bersih-bersih badan seadanya selama berada disana. Setelah dari sana, kami juga mengunjungi area perkebunan karet di Aceh Jaya. Disana kami juga mempelajari teknik penanaman, pemeliharaan, hingga pemanenan karet yang dijelaskan oleh petugas perkebunan. Sepulang dari praktikum seperti biasa kewajiban mengumpulkan laporan adalah hal yang wajar dalam sebuah praktikum.

Prospek Masa Depan………

Pada jurusan saya terdapat tiga bidang peminatan yaitu Ilmu Tanah, Agronomi dan Perlindungan Tanaman. Kebetulan saya memilih bidang peminatan Ilmu Tanah, sehingga penelitian saya tentang “Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Non Pertanian di Kabupaten Bireuen”. Biasanya alumni dari jurusan saya, bekerja di laboratorium-laboratorium dinas pertanian atau laboratorium-laboratorium di kampus, kemudian bisa juga bekerja diperkebunan, atau kerja kontrak menjadi penyuluh pertanian yang ditempatkan di area pedesaan untuk membagikan ilmu yang didapat selama kuliah kepada para petani. Mungkin ini sedikit pengalaman kuliah saya yang bisa saya bagikan kepada sobat intipers. Sebuah pengalaman yang luar biasa yang saat ini hanya tinggal kenangan manis di memori saya, dikarenakan saya sudah menjadi alumni. Rencana saya ingin melanjutkan S2 saya di Turki mengambil bidang pertanian juga. Semoga sobat intipers mendoakan saya ya agar bisa mendapatkan beasiswa Turkiye Burslari. Semoga artikel ini bermanfaat. Sekian dari saya. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh……

Kode Konten: X292

5 thoughts on “Agroteknologi USK (Renny)”

  1. Assalamu’alaikum ka. Perkenalkan nama saya Ratna Wulandari asal banjar jawa barat izin bertanya.
    Saya skrg tinggal beberapa bulan lagi kan di sekolah, terus inginan saya itu masuk fakultas agroteknologi di unpad. Apakah di dalam materi agroteknologi ada hitungannya yg susah sekali? Kemudian, apakah keseharian selama belajar di jurusan agroteknologi?

Ayo komen disini untuk bertanya ke penulis ! Kami akan kirim balasan melalui email

Your email address will not be published. Required fields are marked *