Tenaga Penyuluh Lapangan Politeknik Akademi Kimia Analis Bogor (Cut)

Hello intipers! Salam pemuda-pemudi penggerak perekonomian bangsa!

Yuk kenalan, nama saya Cut Dina Aprilia atau biasanya di panggil Cut. Saya seorang mahasiswi  Tenaga Penyuluh Lapangan atau biasanya disingkat menjadi TPL , sekarang saya sedang menjalani rutinitas sebagai mahasiswi program D3 semester 6  di salah satu Politeknik yang ada di bawah naungan Kementrian Perindustrian RI yaitu Politeknik Akademi Kimia Analis Bogor angkatan 2015. Tujuan mengapa saya membuat artikel ini untuk mengisi waktu kosong saya di tengah waktu libur menyambut semester baru yang bisa di bilang panjang dan membuat saya agak gabut, semoga apa yang ada di dalam artikel ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Tenaga Penyuluh Lapangan?

Klik Gambar Di Bawah Jika Tertarik Masuk Grup Whatsapp untuk info konsultasi jurusan, info TO online, live jurusan, dsb.

 

Pasti banyak yang belum tau tentang Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL) itu apa kan? TPL merupakan suatu program beasiswa yang di buat oleh Kementrian Perindustrian dalam rangka mempercepat pertumbuhan industri kecil dan menengah (IKM) yang berada di seluruh wilayah Indonesia. Kenapa IKM perlu diperhatikan ? Karena IKM merupakan penggerak perekonomian bangsa, ingat kembali deh sejarah Indonesia saat mengalami krisis moneter sekitar tahun 1997-1998an. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, pabrik-pabrik yang berada di Indonesia juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, banyak kawasan-kawasan yang dulunya sawah dan permukiman yang sekarang sudah di sulap menjadi pabrik.Semakin banyak pabrik semakin banyak pula lapangan kerja bukan ? Namun pada nyatanya tingkat pengangguran di Indonesia menurut data dari Badan Pusat Statistik pada bulan Agustus 2017 terdapat 7,04 juta orang yang mengganggur. Lalu dimana peran dari pemerintah ? Nah dengan adanya TPL ini menjadi salah satu peran dan upaya dari pemerintah untuk meminimalisir tingkat penggangguran yang ada di Indonesia. Melalui program beasiswa TPL ini pemerintah berharap lulusannya dapat mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh selama kuliah dapat diterapkan untuk membantu dan mengembangkan Industri Kecil dan Menengah yang ada di Indonesia dan dapat menciptakan lapangan kerja. Para mahasiswa dan mahasiswi TPL ini menjalankan proses perkuliahan selama 3 tahun dan setelah lulus harus melalui masa kotrak dinas selama 2 tahun di Dinas Perindustrian daerah asalnya masing-masing, Nah mungkin cukup ya sekilas tentang asal mula kenapa program TPL itu terbentuk.

Banyak orang yang mengira bahwa Tenaga Penyuluh Lapangan itu menjadi guru bagi industri kecil dan menengah, namun menurut saya itu merupakan perkiraan yang sangat salah, sebagai bagian dari salah satu mahasiswi prodi Tenaga Penyuluh Lapangan saya merupakan patner bagi IKM, memang benar saya harus menerapkan ilmu yang telah saya peroleh selama kuliah namun yang menggerakkan IKM tersebutlah yang sangat mengetahui dan yang paling paham apakah kendala dan permasalahan yang dialami oleh usahanya tersebut sehingga saya tidak berhak untuk menggurui mereka, bahkan tak jarang saya lah yang mendapatkan ilmu tentang bagaimana mereka dalam mengelola dan menjalankan usahanya.

Mempelajari tentang TPL memang merupakan hal yang mudah-mudah susah, karena selain harus mempelajari masalah-masalah yang sering terjadi di IKM, kita juga harus mempelajari tentang bagaimana menjadi wirausaha itu sendiri, kita harus mempelajari tentang perilaku wirausaha karena selain melakukan pendekatan secara fisik, kita juga harus melakukan pendekatan secara mental, kita harus melakukan pendekatan kepada pemilik IKM serta pendekatan kepada karyawan yang bekerja di IKM tersebut agar lebih mudah dalam melakukan diagnosa masalah yang sedang mereka hadapin dan dapat sama-sama menemukan jalan keluar dan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut, jika kita telah melakukan pendekatan secara mental maka mereka cenderung akan lebih terbuka dalam menceritakan masalah yang sedang mereka hadapi, menumbukan rasa kepercayaan dan mereka cenderung lebih mudah menerima saran yang kita berikan karena adanya rasa kepercayaan tadi. Mungkin dapat diumpamakan sebagai psikiater kalau di dalam masalah kejiwaan manusia, TPL juga berhadapan dengan masalah yang dialami oleh IKM. Walaupun sesama IKM tapi masalah yang mereka miiki berbeda-beda sama halnya dengan penyakit yang manusia miliki, walaupun sesama manusia tetapi penyakit yang dimiliki juga bisa berbeda-beda begitupula cara menanganinya yang juga berbeda, hal itulah yang juga terjadi pada Industri Kecil dan Menengah.

Saat mengunjungi IKM Rujak Cireng Brecxelle Depok

Mata kuliah yang saya pelajarin selama hampir 6 semester ini kurang lebih seperti Penyuluhan Lapangan, Diagnosis IKM, Perencanaan Bisnis, Studi Kelayakan Bisnis, Perilaku Wirausaha, Statistika Terapan, Manajamen Keungan, E-Commers and E-Business, Sistem Industri selain itu kami juga mempelajari tentang Produksi Bersih, Kimia Lingkungan, Sanitasi Lingkungan, Analisis Dampak Lingkungan, HACCP, Dasar Kerja Lab,  Pengolahan Limbah Padat, Cair dan Gas. Analisis Volumetri, Kimia Dasar, Analisis Parameter Lingkungan, Kimia Organik, Analisis Fisika, Mikrobiologi, Titrimetri, Analisis Gravimetri, P3IPAL, LK3, Analisis Instrumen, dan masih banyak lagi lainnya. Namun beberapa yang paling aku suka adalah mata kuliah Produksi Besih dimana di mata kuliah ini kita diajarkan bagaimana caranya untuk bisa seefektif dan seefisien mungkin dalam memakai biaya, tenaga maupun waktu yang kita miliki sehingga bisa mengoptimalkan produktifitas dan memperbesar keuntungan yang akan kita peroleh dan meminimalisir tingkat kerugian. Disini kerugian sekecil apapun harus kita perhitungkan seperti misalnya pada Industri kecil pembuatan tepung tapioka, kita harus menghitung ceceran tepungnya setiap kali proses produksi, dari sini kita bisa memperkirakan tingkat kerugian yang terjadi akibat terjadinya ceceran tersebut dan berusaha untuk mencari solusi agar ceceran tersebut bisa diminimalisir dan dihilangkan. Disini siapa sih yang pingin usaha yang dijalankannya rugi? Nah dengan mengandalkan si Produksi Bersih ini kita bisa membantu IKM agar meminimalisir kerugian yang terjadi. Selain Produki Bersih, saya juga menyukai mata kuliah Perilaku Wirausaha, dimana kita mempelajari tentang bagaimana perilaku untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses dan sikap seperti apa yang harus kita bentuk dan latih untuk mencapai kesuksesan tersebut. Dari beberapa mata kuliah yang udah saya sebutkan di atas mungkin ada beberapa yang penasaran karna saya podinya TPL lah masak mata kuliahnya kebanyakan yang tentang lingkungan dan tentang analisis kimia sih ? karna saya bertugas untuk menjadi patnernya IKM, dan di dalam IKM itu pasti melakukan proses untuk menghasilkan sebuah produk, disamping produk tersebut kita gak bisa ngehindari kalau ada juga yang namanya limbah. Limbah tersebut harus diapakan kalau bukan kita yang menangani dan mengolahnya? Nah itu kenapa kami juga mempelajari beberapa hal tentang kimia dan metode analisisnya. Masih banyak mata kuliah lain yang gak kalah seru, tapi cukup ya saya Cuma membahas sebagian kecilnya saja. kalau ada yang penasaran silahkan mendaftarkan diri menjadi bagian dari  mahasiswa tenaga penyuluh lapangan

Sebagai mahasiswi TPL, Selain teori yang di berikan di kelas dan praktek di laboratorium , mengunjungi IKM sudah menjadi makanan sehari-hari bagi kami. Namun ada kepuasan batin tersendiri saat melakukan kunjungan ke IKM, selain dapat barbagi pengalaman yang telah dipelajari dan membantu mengembangkan IKM tersebut, saya juga menambah daftar relasi yang saya miliki. Setelah kami melakukan observasi langsung ke IKM pada saat di kelas kami mempresentasikannya dan berdiskusi dengan dosen dan teman-teman lainnya sehingga dapat membantu untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapin IKM. Hal yang paling mengesankan untuk saya saat membantu IKM adalah, IKM merupakan salah satu media penyedia lapangan pekerjaan untuk mengurangi tingkat pengangguran, ketika saya memberikan solusi dan membantu IKM tersebut secara tidak langsung saya membantu mengurangi tinggkat pengangguran di Indonesia, walaupun ini hanya usaha kecil dari saya yang bisa saya lalukan saya berharap dapat memberi manfaat kepada orang lain. Permasalahan yang sering dihadapin oleh IKM seperti kurangnya dana, ketermpilan SDM yang kurang memadai ,kurangnya inovasi dan takut mengambil resiko, sistem manajemen yang masih kurang baik dan masih banyak lainnya. Biasanya kami mencari IKM sendiri, melakukan observasi, memperoleh data, menemukan masalah, melakukan evaluasi dan memberi saran, dan melakukan monitoring ke IKM tersebut.

Dengan memperoleh gelar “Amd.Si”  alumni dari Tenaga Penyuluh Lapangan Politeknik AKA Bogor biasanya bekerja di Dinas Perindustrian, laboratorium lembaga ataupun pabrik serta ada juga yang menjadi wirausaha. Mahasiswa/i TPL ini di kenal dengan kekeluargaannya loh, maklum rata-rata anak rantau, kami punya jargon “Satu dalam kebersamaan”. Kami juga sering mengadakan beberapa acara untuk berkumpul bersama seperti acara Reuni Akbar TPL dan Forum Silaturahmi Mahasiswa TPL.

Sekian sekilas cerita pendek dari saya, semoga bisa menambah pengetahuan bagi yang membaca. Sebenarnya masih banyak sih yang mau di ceritain lebih detail lagi tapi sekian aja dulu deh, terimakasih.


Tentang penulis :

Mahasiswi semester 6 Tenaga Penyuluh Lapangan dan bagian dari jurnalis Politeknik AKA Bogor. Instagram : @cut_apriliaa

Kode Konten: X310

1 thought on “Tenaga Penyuluh Lapangan Politeknik Akademi Kimia Analis Bogor (Cut)”

Ayo komen disini untuk bertanya ke penulis ! Kami akan kirim balasan melalui email

Your email address will not be published. Required fields are marked *