Halo intipers
Perkenalkan, saya Dwi Izhaty Afriandani atau biasa dipanggil Dwii. Saya mahasiswa tingkat 3, angkatan 2015 di Institut Pertanian Bogor (IPB). Saya adalah mahasiswi jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen atau biasa disingkat IKK. Mungkin, banyak yang akan bertanya-tanya “ ada ya jurusan kayak gitu di IPB ? bukannya IPB itu pertanian? hubungan pertanian sama keluarga apa? Ngapain belajar ilmu keluarga? mau jadi ibu-ibu? ” dan lain-lain. Pertanyaan semacam itu memang menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa jurusan ini. Apalagi nih, pas lebaran. Hmm.. siap-siap aja buat jelasin tentang IKK berkali-kali dalam sehari hehe.. karena hampir tiap kali ketemu sama keluarga pasti nanyain jurusan. Tapi, dinikmati aja sih, sekalian promosi.
IKK ini bagian dari Fakultas Ekologi Manusia. Jurusan ini emang termasuk baru (dari tahun 2005), dan cukup asing memang bagi kebanyakan orang. Tapi, akreditasinya A dan Jurusan IKK ini adalah satu-satunya di Indonesia cuma ada di IPB loh. And fyi, mahasiswa di IKK itu sering disebut sebagai calon ibu dan ayah bersertifikat (calon menantu idaman hehe)
Klik Gambar Di Bawah Jika Tertarik Masuk Grup Whatsapp untuk info konsultasi jurusan, info TO online, live jurusan, dsb.
Belajar apa aja sih di IKK?
Di IKK itu kita belajar banyak hal. Jadi di IKK terbagi dalam 3 fokus ilmu yaitu Ilmu Keluarga, Perkembangan anak, dan Ilmu Konsumen. Ada banyak banget mata kuliah menarik dan bikin baper di IKK. Contohnya, di Ilmu keluarga kita belajar tentang Pengantar Ilmu Keluarga yang bahas tentang apa itu hakikat keluarga dan fungsi keluarga. Sedikit berbagi ya..Di dalam keluarga itu, ada 8 fungsi keluarga menurut BKKBN antara lain fungsi keagamaan, fungsi ekonomi, fungsi sosial budaya, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi pendidikan dan sosialisasi, fungsi cinta kasih dan fungsi pembinaan lingkungan (read: fungsi-fungsi keluarga ini perlu diingat ya guys buat bekal jadi orang tua nanti). Mata kuliah lain yang menarik misalnya Pengantar Ekonomi Keluarga yang di dalamnya itu kita belajar tentang ekonomi pernikahan dan perceraian. Terus, ada juga ilmu tentang perkembangan keluarga, yang bahas tentang tahapan keluarga dari pernikahan, bulan madu, tahap mengenal satu sama lain, tahap menyadari dan menerima kekurangan pasangan dll. Duh.. bawaannya jadi pengen cepet nikah kalo belajar di IKK. Itu baru di satu fokus di ilmu keluarga ya, belum ke anak. Di Perkembangan anak, kita belajar mulai dari psikologi anak, tumbuh kembang anak, hingga pengasuhan anak (Duh kalo ini bawaannya pengen cepet-cepet punya anak dan bisa nerapin ilmunya ke anak sendiri hehe)
Tugas Kuliah yang berkesan?
Belajar di IKK itu bukan hanya tentang menghapal tapi lebih ke pemahaman dan penerapan. Kalo di IKK hampir seluruh tugas itu berkesan, karena kalo tugas praktikum dan turun lapang di IKK itu pasti kita langsung berinteraksi dengan keluarga dan anak-anak. Jadi IKK ini cocok banget buat yang suka sama anak kecil. Salah satu tugas yang paling berkesan dan cukup rumit adalah tugas praktikum Ekologi Keluarga. Kenapa berkesan? Jadi di tugas praktikum ekologi keluarga itu, kita diberikan projek untuk membangun atau melakukan perubahan di suatu wilayah di sekitar kampus. Perubahannya itu bisa dalam cakupan satu RW atau RT. Tugas ini dalam pengerjaannya punya kendala yaitu tidak adanya bantuan biaya, jadi sebenarnya, tujuan dari tugas ini adalah bagaimana kami dapat mengajak warga sekitar untuk peduli dan aktif berpartisipasi terhadap lingkungan dengan ikut serta pada projek yang kami lakukan. Pada tugas itu, saya dan teman-teman dalam satu kelompok yang terdiri dari 4 orang berencana membangun sebuah lapangan voli karena kami melihat di wilayah RT.01 Babakan Doneng tersebut, terdapat lahan kosong yang tidak dimanfaatkan. Untuk menyelesaikan tugas tersebut, banyak proses yang kami hadapi mulai dari meminta izin pada ketua RT dan RW setempat, mencari dana, dan sosialisasi ke warga sekitar. Terkait masalah dana, awalnya cukup kesulitan karena kami hanya berempat (kalo mau patungan tekor banget dah). karena itu, kami membuat sebuah executive Summary (EXSUM) lalu kami mengedarkan exsum tersebut ke beberapa pemiliki kost-kostan di sekitar daerah. Kami juga melakukan sosialisasi di rumah ketua RT dengan mengundang para ibu-ibu di sekitar wilayah tersebut. Dan Akhirnya dengan segala usaha yang telah dilakukan sekitar lebih dari 2 bulan, projek kami pun selesai. Dan Alhamdulillah warga senang dengan adanya lapangan voli yang baru tersebut.
Turun lapang lain yang juga berkesan adalah pada mata kuliah Tumbuh Kembang Manusia. Di matkul ini, kami turun lapang hampir tiap minggu. Jadi di praktikum ini kami disuruh untuk mencari responden dengan tahapan usia perkembangan yang beda, mulai dari bayi, batita , anak pra sekolah, anak usia sekolah, remaja hingga lansia. Tugas kami adalah memberikan stimulasi sesuai dengan tahap perkembangannya. Misalnya, pada bayi kami berusaha memberi stimulasi terkait dengan perkembangan emosi pada bayi. Stimulasi yang kami lakukan adalah mengajak anak bermain bersama, membacakan dongeng, dan mengenalkan tentang ekspresi emosi. Begitu pun dengan tahapan usia berikutnya, kami memberikan beragam stimulasi untuk mendorong perkembangan anak baik dari motorik, kognitif, sosial emosi, dan moral. Pada tugas ini, saya banyak sekali belajar. Selain itu, Masih banyak tugas praktikum dan turun lapang lain di IKK yang berkesan seperti turun lapang ke ibu-ibu di pengajian dan tugas pendampingan pengasuhan (padahal punya anak aja belum, tapi udah mau ngajarin orang tentang pengasuhan).
Jadi kalo ada yang bilang IKK itu gabut, hmm..not at all , banyak juga kok tugasnya, dan tingkat kesulitannya juga menantang (banget). cuma mungkin kelihatan gabut karena kita menikmati tugas yang diberikan, kita tidak stress dengan laporan, IKK mah asyik-asyik aja main sama anak-anak meskipun akan ada laporan dan pembuatan video kegiatan juga nantinya but still Enjoying..
Manfaat belajar di IKK apa? Nanti kerja di mana?
Banyak banget pengalaman dan pelajaran hidup yang saya dapat selama belajar di IKK. Pertama, saya belajar memahami diri sendiri dan belajar memahami kondisi orang lain. Sejak di IKK, saya belajar untuk tidak menjudge orang lain tapi lebih berusaha mencoba mencari tahu dan memahami kenapa seseorang bertingkah laku demikian? apa karena pengaruh lingkungan? Apa pola pengasuhannya yang salah? Atau apa sikapnya tersebut hanya untuk menutupi perasaannya yang sebenarnya?.
Ilmu di IKK ini sangat relevan dengan kehidupan. Kita bisa melihat pada Fenomena Anak Jaman Now. Di IKK, saya memahami bahwa Kita sebenarnya tidak bisa menyalahkan perilaku anak di zaman sekarang namun kita perlu mencari tahu apa latar belakang anak berperilaku demikian, bisa jadi dia meniru perilaku yang kita lakukan. Anak kecil itu belum tentu paham dengan apa yang mereka lakukan, bisa jadi ia hanya ikut-ikutan. Seorang anak belajar melalui imitasi, ada proses adaptasi dan organisasi di dalamnya. Anak biasanya mengimitasi perilaku orang yang dianggapnya sebagai role model. Jadi nih, orang tua juga perlu introspeksi diri, Apa pengasuhannya sudah tepat? Dan apa fungsi keluarganya telah dilakukan?.
So, Ilmu di IKK ini penting banget bagi keluarga khususnya para orang tua. Karena keluarga dan orang tua adalah media sosialisasi partama bagi anak. Dengn pengetahuan tentang pengasuhan yang baik dapat mendorong lahirnya generasi berkualitas. Jadi sebenarnya IKK itu bisa mendorong pembangunan manusia yang berkualitas. Lulusan IKK juga punya kesempatan besar untuk bekerja misalnya jadi konsultan anak, konsultan keluarga, jadi pengajar di Taman Kanak-kanak atau labschool (IKK punya labschool pengembangan karakter loh), juga bisa kerja di pemerintahan dalam bidang pemberdayaan keluarga dan konsumen serta tumbuh kembang anak, bisa buka daycare (peluangnya cukup besar nih karena meningkatnya jumlah wanita karier), juga ada yang kerja di perusahaan seperti nestle (dengan bidang konsumennya). dan masih banyak peluang lain.
Tentang Penulis:
Mahasiswi tingkat 3 departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen- FEMA IPB. Hobi jalan-jalan dan mendengarkan musik.
Ig: @dwi_izhaty
Kode Konten: X273
Perbandingan mahasiswa ama cewe brp ka
di IKK emang mayoritas cewe, di angkatan 2015 cuma ada 5 orang cowo, tapi ga masalah kok buat cowo untuk belajar di ikk, justru peluang kerja untuk cowo ikk besar
Assalamualaikum kak, aku pengen nanya kak klo pengen masuk ipb jurusan ikk tuh ambil sbmptnnya saintek atau soshum? Soalnya klo aku bingung krn gak ada pembagiannya ipa atau ips. Makasih sebelumnya kak?
wa’alaikumussalam, ambil sbmptnnya saintek ya, begitupun kalo mau jurusan lain di IPB juga santek karena kalo di IPB semua jurusannya masuknya ke IPA termasuk ekonomi dan manajemen.
assalamualaikum wr.wb.. 🙂
maaf ka, kalo boleh tau ..kaka masuk ke ikk ipb lewat jalur ap y ka? aku pengin ambil ipb buat snmptn nanti, cuma yang aku tau banyak yang minat masuk ipb..
terimakasih ka ..
wassalamualaikum.wr.wb
Wa’alaikumussalam wr.wb.
Kakak masuk ke ipb lewat jalur sbmptn. Tapi kalo bekti mau pilih ipb di snmptn gapapa, dicoba aja. Pasti bakal bersaing sama peminat lain, tapi ga masalah kok
Kak , aku mau minta id line kakak boleh?
Join line square aja say, nanti bisa tanya-tanya diaitu
Kak tahun ini kira-kira berapa iya daya tampung jurusan IKK ini?
Kalo di web, masih dalam proses penetapan, tunggu aja ya, nanti cek aja di admisi.ipb.ac.id bakal ada daya tampung seluruh jurusan baik melalui snm, sbm, dan UTMI
Assalamualaikum kak, mau nanya dong kak kalo di ikk kan kayanya harus pinter berkomunikasi tuh kak, nah kalo aku engga pinter berkomunikasi tapi aku pengen banget masuk ikk ini, itu baiknya gimana ya kak?? Aku bingung banget cuman karna itu kak soalnya, makasih banyak kak sebelumnya?
Wa’alaikumussalam, kalo masalah komunikasi, bisa dipelajari dan dilatih kok indah. Kakak dulu juga pendiam banget orangnya, tapi ya seiring waktu dan seiring tuntutan tugas, mau ga mau harus lebih banyak komunikasi sama orang lain, lama-lama juga mulai terbiasa. Semangat?
kak boleh minta id line nya ga ka? mau tanya tanya heehee
ig aja ya hehe @dwi_izhaty
Kak ikk hampir sama ga sih sama psikologi? Kan sama² konsultan juga tuh kak.. Hehehe
Kak ikk hampir sama ga sih sama psikologi? Kan sama² konsultan juga tuh kak.. Hehehee
beda fokusnya sih, ikk ga sepesifik belajar psikologi. di ikk ada belajar pengantar psikologi dan psikologi anak, tapi di ikk lebih dikaitkan dengan bagaimana peran keluarga dan pengasuhannya. di ikk belajar tentang konseling tapi mata kuliahnya lebih ke konseling keluarga selain itu ikk kan ada 3 divisi yaitu keluarga, perkembangn anak, sama ilmu konsumen. jadi yang dipelajarinya lebih luas
Halo ka, mau nanya dong ka, kaka udah ada rencana mau kerja dimana apa belum kak? Kalo udah mau dimana?
Salam kenal ka, aku Hana. Mau nanya lulusan ipb yang dari Ikk semuanya bekerja di bidangnya apa ada yg nggak ya ka? Semoga kaka sukses selalu
apa tahun 2020 banyak yang masuk ke ikk ipb ni ka? terimakasih
Kamaren baru kenalan sama anak dari ilmu keluarga dan perkembangan anak IPB. Kerena penasaran akhirnya sampe baca blog ini juga hehehe.
perbandingan mahasiswa cewe sama cowo lebih banyak cewe ya kak?