Kekerasan yang terjadi pada anak di Indonesia kian hari kian marak. Data yang dilansir oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang dikutip oleh Liputan6.com menyebutkan bahwa angka pelecehan seksual terhadap anak semakin tinggi. Setiap tahun dari 2013 sampai 2014 itu naiknya 100%, baik itu mereka yang jadi korban ataupun menjadi pelaku.
Anak menjadi korban kekerasan seksual dikarenakan anak diidentikkan dengan individu yang lemah dan tidak berdaya. Keselamatan dan keamanan anak berada di tangan orang dewasa di sekitarnya. Hal inilah yang membuat anak tidak berdaya saat diancam untuk tidak memberitahukan apa yang telah dialaminya, sehingga anak memang belum dapat melindungi dirinya sendiri dari berbagai situasi berbahaya.
Dampak yang ditimbulkan dari tindak kekerasan pada anak juga cukup serius. Selain dampak fisik, dampak psikologis dan emosi juga disebabkan oleh kekerasan seksual pada anak. Dampak negatif dari kekerasan seksual pada anak yang mencakup gangguan mental, permasalahan fisik dan sosial seperti depresi, kecemasan, permasalahan perilaku, penyalahgunaan obat-obatan, penyakit seksual dan hubungan interpersonal. Dampak psikologis dan emosional justru akan memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama dibandingkan dengan pemulihan akibat gangguan fisik. Dampak tersebut akan dapat menimbulkan efek jangka panjang yang akan memengaruhi dan membekas pada pribadi anak ketika tumbuh dewasa.
Klik Gambar Di Bawah Jika Tertarik Masuk Grup Whatsapp untuk info konsultasi jurusan, info TO online, live jurusan, dsb.
Mengingat maraknya jumlah kasus kekerasan seksual pada anak begitu serius dampak yang akan diderita anak sebagai korban, maka diperlukan upaya pencegahan terjadinya kekerasan seksual pada anak. Generasi muda merupakan tonggak perubahan yang diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut. Dengan rasa kepeduliannya kepada anak-anak, maka mereka melalui kegiatan komunitas Abhiseva mencanangkan pendidikan seks untuk anak-anak berbasis masyarakat dan sekolah serta merangkul orangtua agar mampu dan mau memberikan pendidikan seks yang tepat untuk anak-anak mereka.
Komunitas Abhiseva merupakan komunitas yang bergerak dalam upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak dengan memberikan pendidikan seks pada anak, memberikan pendidikan kepada orangtua dan guru bagaimana cara memberikan pendidikan seks untuk anak, serta memberikan pendidikan kepada masyarakat akan adanya hak-hak anak untuk bebas dari segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual. Materi yang diajarkan kepada anak adalah pengenalan kepemilikan tubuh, pengenalan nama-nama anggota tubuh, pengidentifikasian berbagai area tubuh (privat dan non privat), memahami berbagai sentuhan (sentuhan pantas dan tidak pantas), kemampuan merespon dengan emosi yang tepat terhadap sentuhan tidak pantas, kemampuan menyelamatkan diri, serta penekanan akan keterbukaan anak. Di sisi lain, strategi yang digunakan untuk mengajarkan materi tersebut disesuaikan dengan usia serta karaktersitik anak yaitu dengan melibatkan video edukasi, lagu, pemetaan tubuh, stroy telling, diskusi, serta kegiatan seni. Dengan berbagai strategi tersebut, anak diharapkan dapat melindungi dirinya sendiri dari berbagai kekerasan seksual yang mungkin sewaktu-waktu dapat menimpa dirinya.
Masyarakat juga turut diberikan edukasi mengenai hak-hak anak bahwa anak bebas dari kekerasan dalam pertumbuhan dan perkembangannya sehingga lingkungan masyarakat menjadi lingkungan yang mendukung. Begitu pula dengan orangtua dan guru, mereka dirangkul demi keberhasilan program, di mana mereka diberikan pemahaman melalui waorkshop maupun sharing session mengenai bagaimana pendidikan seks yang tepat untuk anak. Meskipun seks masih dianggap tabu oleh sebagian orangtua, namun Abhiseva optimis dengan menggunakan berbagai strategi serta menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidang seksualitas anak. Diharapkan pendidikan seks yang tepat tidak hanya diperoleh anak selama mengikuti program, tetapi lebih dari itu, mereka akan mendapatkan pendidikan juga ketika di rumah dan di sekolah.
Eka Oktavianingsih, S.Pd
Founder Komunitas Abhiseva
Kode Konten: D111
bismillah kak, izin bertanya
apa saja hambatan kakak ketika mendirikan komunitas ini?