Agribisnis Universitas Brawijaya (Rizky)

Halo teman-teman Intipers! Perkenalkan, saya Rizky Ashyanita biasa dipanggil Ashya, Bachelor Degree of Agribusiness atau Sarjana Agribisnis dari Universitas Brawijaya. Masuk pada tahun 2013 dan lulus pada tahun 2017. Alhamdulillah, saya menamatkan studi S1 saya di Agribisnis Universitas Brawijaya selama 3 tahun 11 bulan. Sebuah pencapaian besar untuk saya bisa lulus tepat waktu karena studi ini lumayan sulit untuk lulus cepat tapi tidak menutup kemungkinan untuk lulus tepat waktu. Seperti teman-teman lain yang sudah berbagi cerita, saya disini juga akan berbagi cerita mengenai program studi Agribisnis dan apa saja yang dipelajari jika kita mengambil program studi ini.

Bagi kalian yang ingin mendapatkan info jurusan dan masuk perguruan tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini

Apa itu Agribisnis?

Klik Gambar Di Bawah Jika Tertarik Masuk Grup Whatsapp untuk info konsultasi jurusan, info TO online, live jurusan, dsb.

 

Agribisnis menurut KBBI adalah bisnis yang berbasis usaha pertanian atau bidang usaha lainnya yang mendukung baik dari sektor hulu maupun hilir. Agribisnis sendiri merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris Agribusiness yang berasal dari dua suku kata yaitu Agriculture (pertanian) dan Business (bisnis). Karena pertanian memiliki artian luas, agribisnispun juga memiliki objek luas dalam bisnisnya tidak hanya pada tanaman pangan dan hortikultura, melainkan juga pada hewan ternak, perikanan, dan juga hasil hutan.

Di Universitas Brawijaya, Agribisnis merupakan salah satu program studi yang ada di Fakultas Pertanian, untuk jurusannya sendiri Agribisnis hanya memiliki satu jurusan yaitu Sosial Ekonomi Pertanian. Dapat dikatakan secara langsung anak Agribisnis itu ya anak Sosial Ekonomi Pertanian. Fyi, di Fakultas Pertanian jurusan berada di bawah program studi.

Apa saja yang dipelajari di Program Studi Agribisnis?

”Oh Agribisnis ya? Pertanian? Kerjaannya nanem, nyangkul gitukah? Belajar gitu kok jauh-jauh mbak sampai Malang?”

Ya, pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering kali saya dapatkan. Terlebih ketika saya menjelaskan bahwa Agribisnis merupakan bagian dari pertanian. Kesalahan besar bahwa belajar Agribisnis hanya belajar menanam. Memang tidak saya pungkiri bahwa selama saya berkuliah saya juga belajar menanam, karena mau tidak mau sebagai lulusan pertanian saya juga dituntut untuk paham mengenai bercocok tanam. Tapi tidak hanya menanam saja, di Agribisnis juga belajar tentang marketing, keuangan, dan managing orang serta teknologi yang berhubungan dengan produk pertanian serta belajar mengenai hubungan produsen dan konsumen. Dapat saya katakan belajar di Agribisnis hampir sama dengan belajar di Ekonomi, Akutansi, namun dengan kontes pertanian.

Belajar di Agribisnis itu susah-susah gampang enak tapi ya gak enak, kenapa? Susah dan gak enaknya karena kita seakan dijejali semua ilmu pertanian dari bercocok tanam atau budidaya pertanian, hama, ilmu tanah, dan ekonomi sekaligus. Namun, enaknya setelah lulus nanti kita bisa dapat menguasai itu semua seperti lulusan yang telah memiliki paket komplit. Kalo ditanya kuliahnya hitungan atau hafalan? Ya, dua-duanya ada. Ada mata kuliah dimana kita harus menghitung seperti Ekonomi Mikro, Ekonomi Makro, Ekonomi Produksi, Manajemen Keuangan, dll dan menghafal seperti Sosiologi Pertanian, Dasar Ilmu Tanah, Dasar Budidaya Tanaman dll. Di Agribisnis selain mendapatkan ilmu mengenai pertanian dan ekonomi seperti yang telah saya jelaskan di atas, kita juga mendapat ilmu umum seperti agama, pancasila, kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Oh iya, dimata kuliah pilihan kalian juga bisa jadi arsitek jika kalian mengambil mata kuliah arsitekstur landscape. Kan, paket komplit banget.

Banyak mata kuliah yang saya sukai selama menjadi mahasiswa Agribisnis seperti Ekonomi Makro yang membuat saya tahu bagaimana keuangan di suatu negara itu berjalan. Ekonomi Produksi yang membuat saya paham bagaimana membuat sebuah roti dengan berbagai macam komposisi variabel yang berbeda-beda. Survei tanah dan evaluasi lahan yang juga mengajarkan saya bahwa menanam suatu tanaman itu tidak bisa loh sembarangan, kita harus tau apa kebutuhan dari tanaman tersebut dan apakah tanah yang akan kita tanami itu cocok dan sesuai dengan tanaman yang akan kita tanam. Banyak sekali mata kuliah di Agribisnis yang membuat saya sadar dan lebih melek lagi mengenai ekonomi, pertanian, dan lingkungan. Oh ya, jika kalian mau masuk ke Agribisnis Universitas Brawijaya ada salah satu mata kuliah yang bener-bener komplek membahas empat aspek pertanian dari Budidaya, Ilmu Tanah, Hama dan Penyakit, serta Ekonomi yaitu Pertanian Berlanjut. Jika kalian pencinta lingkungan, jangan lewatkan mata kuliah ini. Banyak banget ilmu yang kalian dapat ambil terutama lingkungan dari mata kuliah ini.

Tugasnya ngapain aja?

Ketika kuliah di Agribisnis Universitas Brawijaya untuk tugas sehari-hari mungkin sama dengan mahasiswa pada umumnya yaitu riview buku, tugas soal, dan presentasi individu sampai kelompok. Selama saya kuliah presentasi kelompok ini hampir disemua mata kuliah. Kuliahnya anak Agribisnis ini gak hanya kuliah sama dosen aja tapi kita juga ada tambahan pada setiap mata kuliahnya yang sering disebut praktikum atau tutorial dengan asisten praktikum/tutorial. Nah, fungsi dari praktikum/tutor ini selain praktek langsung juga sebagai pendalaman materi. Jadi kalo kamu masih belum paham materi yang diberikan dosen kamu bisa bertanya ke kakak asistennya di jam tutor/praktikum ini. Yah, bisa disebut les gitu sih.

Jangan khawatir di praktikum dan tutorial ini kalian pasti dapet tugas entah itu presentasi atau buat laporan. Biasanya untuk mata kuliahnya anak agroekoteknologi seperti Dasar Ilmu Tanah, Dasar Perlindungan Tanaman gitu kita pasti diminta untuk bikin laporan mingguan setelah selesai praktikum dan menggemaskannya laporan ini di tulis tangan. Jadi inget jaman-jaman semester dua sering begadang sama temen-temen kelas buat ngerjain laporan tulis tangan, tapi dari situ sih jadi kompak.

Kegiatan praktikum yang menggemaskan dan sampai sekarang masih saya inget itu praktikum Manajemen Keuangan. Jadi ceritanya kita itu dibagi kelompok gitu dan seolah-olah kelompok tersebut memiliki usaha pembuatan kripik nangka. Setiap jam 6 pagi semua anak kelas diminta ke gazebo untuk seolah-olah melakukan lelang pembelian nangka sebagai bahan baku. Jadi disini seakan kita dilatih menjadi pengusaha kripik nangka dan bersaing dengan pengusaha lain yang disini maksudnya kelompok lain. Nanti jam 5 sorenya kita kumpul lagi untuk menjual kripik tersebut ke kakak asisten. Nah, selama pagi sampai sore itu anggota kelompok berdiskusi mengenai berapa bungkus kripik yang akan dibuat dengan berbagai macam ukuran. Kripik yang dijual murah biasanya akan langsung dibeli kakak asistennya, ya kaya jualan beneran gitu deh. Padahal sih aslinya ya gak ada nangkanya dan gak ada kripiknya, kita hanya diminta untuk melakukan perhitungan seolah-olah kita akuntan dari perusahaan kripik. Ini praktikum bener-bener sih kita sampai begadang kalo perhitungannya gak balance. Duh hidup penuh begadang ya, tapi seru banget kalo diinget.

Di Agribisnis juga ada tugas besar menjelang akhir semester. Tugas besar ini bisa semacam presentasi kelompok setelah melakukan fieldtrip atau pameran. Paling seneng sih kalo ada pameran bisa seru-seruan bareng saingan sama kelas lain, meskipun ya sebelum itu harus ada perjuangan dulu. Seperti ketika tugas akhir mata kuliah dasar Budidaya Pertanian kita diminta membuat teknologi lalu dipamerkan atau tugas akhir Rancangan Usaha Agribisnis yang kita diminta untuk membuat produk dan menjualnya.

Apa asiknya belajar Agribisnis?

Wah, bingung nih kalo ada pertanyaan seperti ini karena asyik banget belajar sebagai mahasiswa Agribisnis. Selain yang telah saya jelaskan diatas, di program studi Agribisnis ini banyak sekali fieldtrip yang bakalan kalian dapatkan. Di semester dua ada matakuliah Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian yang kalian akan diajak jalan-jalan ke McDonald untuk mengetahui proses pengolahan makanan di MCD, kalian bakalan diajak juga ke Bakpao Telo, dan berkemah di Kebun Teh Lawang. Selain itu, di Mata Kuliah Manajemen Produksi dan Operasi kalian bakalan diajak jalan-jalan lagi melihat pabrik Indolakto dan Yakult. Coba kurang asyik apa tuh?

Masih kurang? Tenang, sabtu minggu kalian akan lebih seru dengan jalan-jalan ke Batu. Ada beberapa mata kuliah yang mengajak kita para mahasiswa agribisnis untuk jalan-jalan ke Batu hampir disetiap akhir pekan entah itu untuk wawancara dengan petani, mencari data, atau praktikum melihat kondisi lingkungan pertanian. Bahkan ada salah satu mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat dalam Agribisnis kita ikut berdiskusi dengan petani mengenai masalah pertanian disalah satu desa di Batu yang lumayan jauh jaraknya dari kota dan itu malam hari dan pemandangannya bagus banget. Ada juga fieldtrip Usaha Tani yang buat kita seakan mengikuti Program Jika Aku Menjadi gitu. Tidur dirumah petani, paginya ikut petani bercocok tanam.

Lihat vlog dari ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini

Lulus jadi Sarjana Agribisnis Mau Jadi Apa?

Ini sih yang banyak ditanyakan orang-orang kalo udah lulus mau jadi apa? Ya, itu sih sebenernya tergantung dari individunya lagi mau jadi apa. Kita sebagai lulusan agribisnis sudah banyak banget dibekali ilmu. Mau kerja di perusahaan, bisa. Mau kerja di bank, bisa. Mau jadi pengusaha, bisa. Mau lanjut S2, bisa banget. Tinggal pilih kitanya mau jadi apa. Selama manusia masih butuh makan, maka mahasiswa pertanian masih dibutuhkan entah itu dari jurusan BP, HPT, Tanah, atau Agribisnis. So, gak usah takut kalo lulus dari Agribisnis akan nganggur.

Jadi gimana nih? Masih ragu buat masuk di Agribisnis? Gak usah ragu deh, kamu akan sangat merasa beruntung masuk di Program Studi ini.

Jika ada yang ditanyakan mengenai Program Studi ini bisa tanya-tanya di komentar atau hubungi saya secara langsung. Sampai jumpa, semoga tulisan ini bermanfaat yaa.


Profil :

Rizky Ashyanita, Sarjana Agribisnis Universitas Brawijaya. Hobi menulis blog dan membaca, tapi sesekali mencari hiburan dengan nonton drama Korea. Sedang merintis bisnis kecil-kecilan, coba di intip di simatakodok.blogspot.com. Wanna contact me? Say Hi at rizkyashyaa@gmail.com, ig : @rizkyashya.jpg, or Linkedin : https://www.linkedin.com/in/rizky-ashyanita-9434a4146/

Kode Konten: X329

25 thoughts on “Agribisnis Universitas Brawijaya (Rizky)”

    1. Tergantung ptn/s nya sih…. Ada yg lbh fokus ke pertaniannya seperti IPB ada juga yg lebih fokus ke pemasarannya

  1. perbedaan agribisnis sama agrotek yg paling mendasar itu apa kak??
    lebih kompleks mana antara agribisnis dg agrotek??

  2. sangat membantu sekali kak. kebetulan saya juga lulus jurusan agribisnis disslah sstu univ di indonesia. sangat memotivasi untuk lebih belajar dan manyukai jurusan agribisnis

    1. Kak, Apakah di jurusan agribisnis itu di ajarkan bagaimana jadi pengusaha dalam bidang pertanian?

  3. Kak kalau masuk ke jurusan agribisnis UB lewat piagam Hidroponik tingkat Kabupaten ,bisa gak ya kak?

    1. Terimakasih banyak kak
      Bermanfaat banget artikelnya
      Tahun ini insalloh kuliah jurusan agribisnis.

  4. Kak kalau mau masuk agribisnis itu pake saintek apa dirahim? Terus itu apa ada materi bisnis international nya sama budidaya tanaman?

  5. Kak kalau mau masuk agribisnis itu pake saintek apa soshum? Terus itu apa ada materi bisnis international nya sama budidaya tanaman? Maaf typo

Ayo komen disini untuk bertanya ke penulis ! Kami akan kirim balasan melalui email

Your email address will not be published. Required fields are marked *