Sumber foto:
Hallo Intipers! Kenalin nama Saya Deasy Monica Parhastuti atau biar lebih akrab panggilnya Desmon aja ya. Saya adalah alumni dari jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung Prodi Teknik Konstruksi Gedung angkatan 2013 dan sekarang lagi ngelanjutin kuliah S1 ekstensi di UNJANI.
Klik Gambar Di Bawah Jika Tertarik Masuk Grup Whatsapp untuk info konsultasi jurusan, info TO online, live jurusan, dsb.
Sebelumnya, pasti diantara kalian banyak yang bingung bedanya teknik sipil dengan arsitektur tuh apa sih? Nah kalo teknik sipil itu adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari tentang merancang, membangun, merenovasi ga hanya gedung dan infrastuktur tetapi juga lingkungan dan kemaslahatan hidup manusia. Sedangkan Arsitektur adalah ilmu yang mempelajari tentang desain atau bentuk sebuah bangunan. Atau singkatnya di jurusan Teknik Sipil tuh belajar tentang gimana mendesain bangunan yang efisien dan optimal dalam segi kekuatan struktur maupun biaya. Sedangkan Arsitektur belajar tentang gimana mendesain visual sebuah bangunan.
Bagi kalian yang ingin mendapatkan info jurusan dan masuk perguruan tinggi follow Instagram @intipkuliah. Akan ada live lebih dari 60 jurusan per bulan. Klik Disini
Nah, lalu pasti banyak yang nanya “Kalo di jurusan Teknik Sipil itu belajar apa aja sih?” Di jurusan Teknik Sipil ini mostly materinya adalah matematika dan fisika. Matematika dan fisika yang dipelajari di teknik sipil ini sebenarnya sudah pernah dipelajari dasar-dasarnya selama SMP dan SMA namun lebih sedikit kompleks aja.
Lalu, apa bedanya jurusan Teknik Sipil di Politeknik dengan jurusan Teknik Sipil di Universitas? Perbedaannya adalah di Politeknik itu lebih fokus terhadap suatu prodi yang kita pilih dan para lulusannya diharapkan untuk langsung menerapkan keahliannya. Porsi pembelajaran di Politeknik yaitu 60% praktik dan 40% teori. Di POLBAN sendiri, ada 4 prodi dari jurusan Teknik Sipil, Yaitu:
- D4 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan,
- D4 Teknik Perawatan dan Perbaikan Gedung,
- D3 Teknik Konstruksi Gedung,
- D3 Teknik Konstruksi Sipil.
Sedangkan di universitas cakupan pembelajarannya lebih luas dan mempelajari semua hal yang ada pada cabang-cabang prodi tersebut namun tidak terlalu terfokus seperti Politeknik. Untuk porsinya yaitu 60% teori dan 40% praktik.
Ada banyak praktikum yang dipelajari selama Saya kuliah 6 Semester di POLBAN. Mulai dari Praktikum Bahan Bangunan, Lab. Konstruksi Kayu, Lab. Konstruksi Batu, Praktikum Hidrolika Terapan, Praktikum Perancangan Beton Tulangan, Lab. Konstruksi Acuan Perancah, Lab. Konstruksi Plumbing, Lab. Uji Tanah, Lab. Uji Bahan, Lab. Konstruksi Baja dan Lab.
Selain praktikum, diajarkan juga loh untuk merancang atau mendesain struktur sesuai prodi masing-masing. Misalnya Saya belajar di Prodi Teknik Konstruksi Gedung, maka Saya akan mendesain struktur sebuah gedung mulai dari mendesain pondasi, struktur baja, beton hingga kayu. Selain mendesain dan merancang gedung, Tidak lupa juga Saya mempelajari materi tentang manajemen konstruksi seperti estimasi biaya, jadwal pekerjaan proyek dll.
Lalu, Saya juga diajarkan menggunakan software. Software yang diajarkan tentunya yang berkaitan dengan prodi yang kita pilih. Saya diajarkan mulai dari pemrograman menggunakan FORTRAN, lalu menggambar menggunakan AUTOCAD hingga membuat pemodelan struktur menggunakan SAP200 dan ETABS.
Last but not least, selain mempelajari mata kuliah yang “sipil banget”, Saya pun mempelajari mata kuliah lainnya seperti Utilitas Bangunan Gedung, Bahasa Inggris teknik, Bahasa Indonesia, PKN, K3, Lingkungan Hidup dan Hukum Konstruksi juga.
Untuk tugas yang diberikan oleh dosen, pastinya semua mata kuliah perancangan atau membuat desain struktur pasti ada tugas besar yang harus dikumpulkan sebelum UAS dan biasanya sebelum dikumpulkan, akan ada persentasi.
Baca artikel sejenis:
- Teknik Sipil ITB (Aldi)
- Teknik Sipil dan Lingkungan IPB (Reza)
- Teknik Sipil Universitas Kristen krida Wacana (Iwan)
- Teknik Sipil dan Lingkungan IPB (Nabila)
- Pendidikan Teknik Sipil UPI (Maftuha)
Untuk mata kuliah Praktikum pun sama, ada laporan-laporan dari job-job praktikum yang harus dikerjakan baik ditulis tangan maupun diketik. Lalu, Saya harus melakukan tanya jawab semua job praktikum dengan dosen pembimbing untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan sebelum menjelang uas diadakan sidang praktikum yang rasanya tuh tegang-tegang gimana gitu hahaha.
Menurut Saya, mata kuliah yang paling berkesan adalah mata kuliah PKL atau Praktik Kerja Lapangan. Karena hal tersebut benar-benar melatih Saya untuk belajar gimana caranya semua teori dan praktikum yang udah didapatkan selama perkuliahan di aplikasikan secara langsung secara real di lapangan. Ga Cuma skill dari akademik aja, tapi juga soft skill yang kita punya. Selama PKL Saya belajar bagaimana caranya berkomunikasi dengan tukang hingga engineer yang ada di lapangan.
Nah, yang tadi Saya ceritakan kan seputar akademik. Kali ini Saya akan menceritakan seputar kegiatan non-akademik. Di jurusan Teknik Sipil Polban sendiri ada kegiatan organisasi himpunan yaitu HIMAS. Di HIMAS, Saya dan teman-teman yang lainnya diajarkan bagaimana caranya bertanggung jawab, peduli dengan orang lain, melatih kepekaan terhadap sekitar, mampu berpikir di bawah tekanan, mampu berinisiatif, mampu mengemukakan pendapat dan hal-hal lainnya.
Ada banyak sekali kegiatan menyenangkan yang dilakukan berdasarkan proker setiap tahunnya. Seperti seminar nasional tentang ilmu ketekniksipilan, tutor sebaya, TRY OUT, HIBADES dan masih banyak lagi. Nah, yang menurut Saya sangat mengasyikkan adalah proker HIBADES atau HIMAS Bangun Desa, contohnya saat kegiatan HIBADES pada tahun 2015 kemarin (saat Saya masih menjadi mahasiswa disana hehehe) adalah mengedukasi anak SD di Ciwaruga tentang pentingnya menjaga lingkungan dan dampak yang ditimbulkan apabila kita tidak menjaga lingkungan. Selain itu, kami pun membersihkan gorong-gorong di sepanjang jalan ciwaruga agar tidak terjadi banjir saat turunnya hujan. Untuk kalian yang penasaran apa aja kegiatannya, bisa di cek di link ini ->
Pasti banyak dari kalian yang bertanya-tanya, “lulusan teknik sipil itu kerjanya gimana sih?” Well, banyak banget kok peluang yang tersedia untuk jurusan teknik sipil. Seperti bekerja di kontraktor atau konsultan sebagai perencana, pengawas dll. Bekerja di Oil and gas, manufaktur atau Pertambangan juga bisa. Atau buat kamu yang ingin menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi, kamu pun bisa menjadi peneliti atau dosen. Bahkan jika jenjang pendidikan dan pengalaman di lapanganmu sudah mumpuni, Kamu bisa banget menjadi ahli dalam salah satu bidang teknik sipil seperti ahli Struktur, Geoteknik, Manajemen Konstruksi, Air dan Transportasi.
Lihat vlog dari ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia di Youtube Intip Kuliah. Klik Disini
Kalo Saya sendiri, sekarang Saya bekerja sebagai Civil Engineer di sebuah perusahaan kontraktor di Bandung dan teman-teman Saya ada yang bekerja sebagai perencana di perusahaan konsultan dan ada pula yang bekerja sebagai pengawas di lapangan. Berikut ini adalah sebagian foto saya dan teman-teman mengenai gambaran pekerjaan di lapangan.
Nah setelah kalian membaca tulisan ini, mungkin kalian merasakan gundah gulana apakah sebaiknya kuliah jurusan teknik sipil di politeknik atau di universitas. Well, menurut Saya yang telah merasakan keduanya alias Saya kuliah D3 di Politeknik dan melanjutkan S1 di universitas. Saya lebih senang kuliah D3 di Politeknik terlebih dahulu karena disana Saya diajarkan banyak sekali praktik dan teori praktis yang biasa digunakan di lapangan nah lalu Saya mengasah lebih dalam kemampuan teori tersebut saat Saya kuliah di S1.
Atau mungkin sebagian dari intipers merasa tertarik dengan jurusan Teknik Sipil tetapi takut dengan Matematika dan Fisika? Jangan mundur teratur!. Saya pun awalnya takut dengan Matematika dan Fisika justru sekarang Saya menjadi senang dengan jurusan yang Saya tekuni ini, karena Saya selalu ingat apa yang dikatakan oleh salah satu dosen Saya yaitu “Tidak ada yang susah, Kamu yang selalu membuatnya terlihat susah”. Jadi, asalkan Kita mempunyai keyakinan kalau Kita bisa, ya Kita pasti bisa.
Semoga rasa penasaran intipers bisa terjawab ya. Last but not least, kenapa sih harus jurusan teknik sipil? Karena lulusan jurusan teknik sipil berkontribusi besar terhadap pembangunan seperti gedung, infrastuktur, drainase, transportasi dll. Bukankah kemajuan suatu negara dilihat dari pembangunannya? Oh iya kalau ada pertanyaan langsung aja yaa tanyain di kolom komentar 🙂
[ABTM id=465]
Kode Konten : X120
Kereeen desmon!! 😉
Makasih Reinaaaa
Halo ka desmon!! Mau nanya nihh, katanya kalaau ceww masuk teknik sipil susah nyari kerjanya, bener ga sih?:(
Nope! Sama sekali ga bener. Peluang kerja untuk lulusan wanita di teknik sipil tuh luas banget. Contohnya, kalo kamu kenal Ibu Wida Nurfaida, beliau adalah kepala satuan kerja proyek tol Cisumdawu. Jadi jangan pernah takut kalo denger omongan orang yang bilang cewe yang jurusan teknik sipil tuh susah cari kerja. Karena kalo dalam dunia kerja, semua bakal balik lagi ke attitude, soft skill dan skill kamu di teknik sipil. Semoga membantu 🙂
Ka mw nanya! Kaka melanjutkan pendidikan ke s1.y berapa tahun??
Halo ka!! Aku mw nanya melanjutkan pendidikan ke s1 itu 1 tahun ya???
Hallo abdul. Maaf baru bales ya huhu. Ekstensi untuk jurusan teknik sipil itu 2 tahun. Ada juga sih yang menawarkan 1,5 tahun, tapi biasanya itu universitas swasta. Semoga membantu ya ?
Halo ka, saya mau nanya kalo mata kuliah di teknik sipil di polban tuh apa aja yaa?(Mata Kuliah Utama). Apakah benar ada kimia dan fisika?
Jadi di jurusan Teknik Sipil itu Polban, prodi teknik konstruksi gedung itu ada beberapa konsentrasi bidang ilmu yang juga mata kuliah utama. seperti:
Struktur
Pada konsentrasi bidang struktur, kamu bakalan belajar tentang
-Mekanika rekayasa
-Struktur kayu
-Struktur beton
-Struktur baja
Dan ada beberapa praktikum penunjang, seperti
-Praktikum perancangan beton tulangan
-Praktikum uji bahan
Geoteknik
Pada konsentrasi bidang geoteknik kamu bakalan belajar tentang
-mekanika tanah
-Perancangan pondasi dangkal
-Perancangan pondasi dalam
-Praktikum uji tanah
Manajemen
Pada konsentrasi bidang manajemen kamu bakalan belajar tentang
-Analisa biaya
-manajamen konstruksi bangunan gedung
-dsb
nah untuk pelajaran yang berkaitan dengan fisika, kamu bisa temuin itu di bidang struktur dan geoteknik. Sedangkan yang berkaitan dengan pelajaran kimia, memang tidak sebanyak fisika, tetapi kamu dapat menemukannya di mata kuliah praktikum laboratorium
Semoga membantu ya 🙂
Halo ka, saya mau nanya kalo mata kuliah di teknik sipil di polban tuh apa aja yaa?(Mata Kuliah Utama). Apakah benar ada kimia dan fisika?
Izin bertanya kak, misal nih SMA masuk nya jurusan bahasa tetapi ingin masuk jurusan teknik konstruksi gedung. Berhubung di SMA tidak belajar fisika dan kimia, apakah bisa untuk belajar atau masuk ke jurusan teknik konstruksi gedung?
Mohon kawaban nya kak. Makasih
Halo desmon, siang tadi saya ikut SMB Polban 2017.
saya pilih Teknik Kontruksi Gedung.
Semoga saya bisa menjadi mahasiswa di Polban 2017 dengan jurusan Teknik Kontruksi Gedung seperti kamu yaa.
amiin.
Halo Ricci Silalahi, terima kasih sudah berkunjung dan membaca artikelnya. Mohon maaf apabila terlambat dalam membalas pesannya ya huhuhuhu. Amin, sukses selalu buat kamu ya Ricci 🙂
Hai ka mau tanya, kalo yg ngerjain tugas2 gitu itu kelompok atau perorangan?
Halo Wina, terima kasih sudah membaca artikelnya. Sama seperti jurusan lainnya, dalam pengerjaan tugas ada tugas kelompok dan perorangan. Biasanya tugas kelompok itu ketika mata kuliah praktikum dan tugas perorangan ketika mata kuliah perancangan. Semoga terjawab ya 🙂
hai desmon, boleh minta no wa atau alamat email.
saya fourin lulusan d3 teknik sipil. mau lanjut s1 di bandung. boleh tanya2?
Halo Fourin, terima kasih sudah berkunjung. Tentu saja boleh, ini alamat email saya deasymonica96@gmail.com. Saya tidak terlalu aktif di WA, Line aja ya, ini IDnya: deasymonica
Kira2 biayanya brp ka utk melanjutkan ke s1 univ. Negri
Halo kak, saya mau tanya, bedanya D3 teknik konstruksi gedung dan D3 teknik konstruksi sipil tuh apa ya ?, makasih kak sebelumnya
Halo Avy, terima kasih sudah mampir ya. Mohon maaf juga telat dalam membalas, semoga dapat dimaklumi. hehe
Bedanya kalo teknik konstruksi gedung itu fokus utamanya gedung, namun ada salah satu mata kuliah juga yang mempelajari bangunan sipil (stasiun, terminal, bandara), tapi hanya sebagai perkenalan saja.
Sedangkan teknik konstruksi sipil mempelajari tentang jalan, air dan bangunan sipil (stasiun, terminal, bandara).
Untuk pemahaman, menurutku lebih sulit memahami konsep materi di teknik konstruksi gedung dibandingkan teknik konstruksi sipil. Maka dari itu, di teknik konstruksi gedung hanya mempelajari gedung saja. Berbeda dengan Konstruksi sipil yang mempelajari jalan, air dan bangunan sipil.
Hai ka desmon, tahun lalu aku gagal untuk lulus SMB polban 2017. Dan tahun 2018 nanti saya bertekat untuk mencobanya kembali, apa aja ya ka tips yang harus saya lakukan agar lulus SMB 2018 nanti? Berapa jumlah takaran benar dan salah pada setiap mata pelajaran yang di ujikan? Dan tahun lalu apabila saya lulus tes, saya diberi biaya persemester 1jt dari website pendaftaran apa itu benar?
Halo Firda, terima kasih sudah mampir. Mohon maaf jika telat dalam membalas, semoga dapat dimaklumi. Hehehe.
Menurutku, soal SMB Polban itu tingkat kesulitannya diatas UN, tetapi dibawah SBMPTN. Jadi, Saya sarankan untuk lebih banyak latihan soal SBMPTN.
Kalo untuk takaran benar dan salah, Saya kurang tau. Tapi berdasarkan pengalaman kemarin, Saya lebih menggunakan strategi. Untuk mata pelajaran yang saya kuasai, saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk latihan soal. Sehingga, pada saat test, saya hanya mengisi mata pelajaran yang saya kuasai dan yakin jawabannya benar. untuk mata pelajaran yang tidak saya kuasai, saya biarkan kosong.
Untuk diberi biaya persemester 1 juta saya kurang tau. tapi jika golongan pembayarannya termasuk golongan 1 atau 2 mungkin saja, karena itu untuk siswa yang kurang mampu namun berprestasi. Tapi jika bukan berdasarkan golongan, lebih baik tanyakan ke bagian akademik di Polban.
Semoga bisa terjawab ya pertanyaannya. Semoga diberikan yang terbaik untuk SMB tahun ini, semangat!
Ka, aku suka banget ngedesain bangunan. Kalau coba di teknik konstruksi gedung. Cocok gak ya ka? Atau konstruksi gedung lebih ke lapangan dari pada desainnya?
Halo Alma, terima kasih banyak sudah mampir ya. Jika Alma lebih condong untuk mendesain bangunan, Aku sarankan lebih baik ke jurusan Arsitektur. Karena di teknik konstruksi gedung itu kan salah satu prodi di jurusan Teknik Sipil, which is lebih banyak hitung-hitungannya.
Tetapi jika Alma tertarik untuk mencoba teknik konstruksi gedung, tidak masalah, hanya saja nanti fokus utama dalam mendesain bangunannya akan berbeda, karena teknik sipil mendesain kekuatan struktur gedung, bukan berdasarkan estetika. Semoga bisa terjawab ya 🙂
halo kak, tulisannya keren banget! Saya juga emg kebetulan mau daftar di PNJ jurusan konstruksi gedung, tp masih ragu gitu. nah yang mau saya tanyain, kakak buat dapet kerjanya lama ga ya? kalo boleh tau berapa lama ya waktunya dari kakak lulus polban? makasih kak
Halo nifat!. terima kasih banyak sudah mampir ya. Kalo menurut pengalamanku, Aku alhamdulilah sudah diterima kerja sejak lulus sidang tugas akhir, jadi itungannya lumayan cepet. terus, kalo ngambil prodi D3 di Polban, butuh waktu 3 tahun untuk lulus. semoga pertanyaannya bisa terjawab ya. sukses selalu 🙂
Kak apa bedanya jurusan konstruksi gedung dengan konstruksi sipil?
Perbedaan teknik konstruksi gedung dan teknik konstruksi sipil adalah:
1. Teknik Konstruksi Gedung = Fokus utamanya pada gedung, seperti geoteknik, perencanaan struktur, manajemen dan metoda pelaksanaannya. Namun ada salah satu mata kuliah yang mempelajari bangunan sipil (Stasiun, terminal & bandara) tetapi sifatnya hanya perkenalan saja.
2. Teknik Konstruksi Sipil= Mempelajari tentang jalan, air dan bangunan sipil (Stasiun, terminal, bandara, pelabuhan).
Semoga bisa terjawab ya pertanyaannya.
Kak mau nanya dong! Kalo setelah lulus D3 teknik sipil/kontruksi gedung, trus mau lanjut S1 di univ. Jurusannya harus yang sesuai dengan prodi kita di D3 atau bisa bebas memilih jurusan lain untuk lanjut S1 di univ.?? Mohon bantuan nya ya kak desmon yg cantik, makasih.
Halo Margon, mohon maaf baru dibalas. Kalo D3-nya sudah ambil teknik sipil, lebih baik untuk S1nya mengambil teknik sipil lagi. Agar ilmu yang didapat selama D3, disempurnakan lagi pada saat kuliah S1. Semoga pertanyaannya bisa terjawab, sukses selalu ya.
Hallo kak deasy
Aku mau nanya perbedaan Teknik Konstruksi sipil sama Teknik Konstruksi Gedung apa ya kak ?
Terimakasih
Perbedaan teknik konstruksi gedung dan teknik konstruksi sipil adalah:
1. Teknik Konstruksi Gedung = Fokus utamanya pada gedung, seperti geoteknik, perencanaan struktur, manajemen dan metoda pelaksanaannya. Namun ada salah satu mata kuliah yang mempelajari bangunan sipil (Stasiun, terminal & bandara) tetapi sifatnya hanya perkenalan saja.
2. Teknik Konstruksi Sipil= Mempelajari tentang jalan, air dan bangunan sipil (Stasiun, terminal, bandara, pelabuhan).
Semoga bisa terjawab ya pertanyaannya.
Halo Adef terima kasih sudah mampir.
Perbedaan teknik konstruksi gedung dan teknik konstruksi sipil adalah:
1. Teknik Konstruksi Gedung = Fokus utamanya pada gedung, seperti geoteknik, perencanaan struktur, manajemen dan metoda pelaksanaannya. Namun ada salah satu mata kuliah yang mempelajari bangunan sipil (Stasiun, terminal & bandara) tetapi sifatnya hanya perkenalan saja.
2. Teknik Konstruksi Sipil= Mempelajari tentang jalan, air dan bangunan sipil (Stasiun, terminal, bandara, pelabuhan).
Semoga bisa terjawab ya pertanyaannya.
kak, saya mau nanya … kalo misalnya kuliah di POLBAN trus masuk ke fakultas teknik sipil yang D3, udh itu mau nerusin ke arsitektur ITB apa bisa kayak gitu? kan awalnya dari teknik sipil, apa bisa nerusinnya lagi ke arsitektur?
Halo Aulia, terima kasih sudah mampir. Maksudnya nerusin ke arsitektur ITB itu untuk jenjang apa ya? S1 atau S2?
kalo untuk meneruskan S1, di ITB sudah tidak menerima lagi kelas Ekstensi. Namun jika ingin meneruskan S2 atau S3, ada baiknya menghubungi dan berkonsultasi dengan fakultas yang dituju.
Semoga pertanyaannya bisa terjawab ya. Sukses selalu.
Hallo ka , menurut kakak peluang lewat jalur tulis lebih terbuka d3 kah atau d4 ? Atau punya peluang yang sama? Makasih..
Halo Rassya terima kasih sudah berkunjung. Menurut Saya peluang keduanya sama saja.
Semoga pertanyaannya bisa terjawab ya, sukses selalu 🙂
Halo kaa, aku mau nanya, kalau mau masuk teknik konstruksi gedung harus kuat fisika ya? terus fisika yang ada di beberapa matkul itu fisika kompleks atau masih agak mendasar?
Halo Ani, terima kasih sudah berkunjung ya 🙂
Menurut saya, tidak harus kuat fisika, yang penting logika dasarnya kamu tau. Jika kamu fisikanya kuat, akan lebih bagus lagi. Namun jika berkaca pada diri sendiri, dulu saya fisikanya tidak terlalu kuat, namun karena selama perkuliahan belajar lagi dari awal, disitulah saya perlahan-lahan mulai paham.
Semoga pertanyaannya bisa terjawab ya, sukses selalu 🙂
Kalau mau meneruskan ke s1 univ. Negri berapa ya ka biayanya
Halo Sekar, terima kasih sudah berkunjung ya ?
Untuk biaya pendidikan yang dibutuhkan untuk melanjutkan ke S1 universitas negeri tergantung dari universitasnya itu sendiri, biasanya informasi tersebut tertera pada laman website resmi universitas yang akan Kamu tuju. Semoga bisa terjawab ya pertanyaannya, sukses selalu.
Halo kak Desmon, aku mau tanya tapi tentang jurusan Perancangan Jalan dan Jembatan, mungkin kakak bisa bantu.. Kakak ada teman (perempuan) yang kuliah di jurusan PJJ? Menurut kakak / pengalaman teman kakak yang kuliah jurusan PJJ itu gimana selama proses kuliahnya? Dan teman-teman kakak yang lulusan jurusan PJJ (terutama yang perempuan) sudah bekerja di mana sekarang? Terima kasih sebelumnya kak
Halo Astrid, terima kasih sudah berkunjung ya ?
Kurang lebih sistem belajar prodi Perancangan Jalan dan Jembatan tidak jauh berbeda dengan prodi-prodi lainnya di jurusan teknik sipil. Yang membedakan tentu saja mata kuliahnya, selain itu D4 Perancangan Jalan Jembatan sama halnya seperti D4 Teknik Perawatan Perbaikan Gedung yang harus menyelesaikan Studi Kasus dan Tugas Akhir untuk memenuhi persyaratan kelulusan.
Untuk lulusan jurusan PJJ terutama yang perempuan ada yang bekerja di perusahaan kontraktor, konsultan dan ada juga yang meneruskan pendidikannya ke jenjang S2.
Semoga bisa terjawab ya pertanyaannya, sukses selalu.
Halo ka,ka saya mau ambil tehnik sipil di pnj tp masi bingung ambil yang apa,dan saya orangnya manja. Pgn mencoba biar jd mandiri dan tahan banting tp yg ga terlalu banting bgd :” ini enaknya ambil apa ya ka?alhamdulillah saya suka berhitung mohon dijawab ya ka
Halo Afifah, terima kasih sudah berkunjung ya ?
Untuk pemilihan jurusan, pilihlah jurusan yang Afifah senangi. Jika Afifah condong terhadap pelajaran eksak terutama hitung-hitungan, jurusan teknik bisa dijadikan pilihan. Mungkin untuk spesifiknya jurusan teknik di bidang apa, Afifah bisa memperbanyak referensi dengan membaca berbagai macam jurusan teknik yang ada di PNJ atau di universitas/ politeknik di Indonesia. Sehingga semakin memantapkan hati Afifah untuk memilih jurusan yang dituju.
Semoga bisa terjawab ya pertanyaannya, sukses selalu.
Kak mau nanya, kenapa bisa cepat gitu keterima kerjanya setelah lulus?
Halo Cinta Aprilila, terima kasih sudah berkunjung ya 🙂
Sebenarnya ada berbagai macam faktor cepatnya Saya diterima kerja setelah lulus, tidak ada faktor pasti tapi bisa saja sangat memengaruhi. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. IPK yang dimiliki sesuai dengan syarat yang diminta oleh perusahaan
2. Mengikuti dan aktif dalam organisasi
3. Memiliki kemampuan software yang dibutuhkan
4. Prestasi yang dimiliki selama perkuliahan
Semoga bisa terjawab ya pertanyaannya, sukses selalu.
Dari D3 konstruksi gedung.. kalo mau lanjut S1 sipil. Apa semua mata kuliah D3 diakui..?
Kebetulan saya diterima D3 konstruksi gedung UNJ dan S1 ilmu tanah di Unila… Bingung milih?
D3 PNJ bukan UNJ
Halo kak desmon… Saya syafiq Dan Saya camaba di polman Astra jurusan tkbg ..makasih buat pengalaman nya kak jadi Saya bisa Tau seperti apa blajar nya Dan langkah2nya padahal Saya belum masuk Hari pertama kuliah :’v.. bermanfaat banget kak makasih ya pengalaman nya 🙂
Halo Syafiq, terima kasih banyak sudah berkunjung ya 🙂
Sama-sama, semoga bisa bermanfaat. Semangat belajarnya ya!
halo kak saya mau tanya, bedanya d3 konstruksi gedung dengan d4 konstruksi gedung apa ya? makasih
Halo kak aku maba 2019 tpjj Polban , kak kalo saya lulusan JJ Polban mau kerja dibagian gedung bisa ga sih , apa saya harus S2 dulu ambil gedung / belajar autodidak , inti dasarnya belajar hal sama tp ada beberapa yg gak dipelajari oleh JJ yg ada matkulnya di Gedung
Kira kira matkul inti yg anak gedung tuh apa aja kak apa bisa dipelajari autodidak hehe, makasih
Ijin bertanya kak…kan saya mengambil prodi D3 teknik konstruksi gedung di salah satu politeknik negeri di sulsel, bisa tidak saya melanjutkan kuliah di kanpus yg sama (poltek) tetapi saya nelanjutkan denganengambil prodi D4. Dan kalau bisa lama kuliahnya berapa kak?
Terimakasih
Kak, kalo peluang snmpn jurusan konstruksi gedung di polban kira-kira berapa persen ya, kak?
Hallo kak, mau tanya alur dari D3 konstruksi gedung mau ke S1 itu bagaiamana ya kak? Apakah kalo mau lanjut S1 mengambil jurusan yang sama atau lintas jurusan ya kak?