Hai… Assalamualaikum, kenalan yuk. Karena tak kenal maka.. (isi sendiri ya..hehe). Perkenalkan saya Siti Halimatus Sa’idah, singkatnya bisa di panggil Ima. Saat ini saya sedang menjadi mahasiswa semester 5 di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan jurusan/departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan angkatan 52 atau angkatan 2015. Hobi jalan-jalan.
Kali ini saya akan sedikit berbagi cerita dan pengalaman dengan sahabat intipers selama menjadi mahasisswa Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan. Mulai dari mana ya?
Yap, yang pertama saya mau kenalin dulu nih apasih departemen atau lebih familiarnya jurusan silvikultur?, karena jujur nih ya teman-teman belum banyak yang mengetahui dan masih terasa asing ketika mendengar kata Silvikultur. Departemen Silvikultur merupakan salah satu jurusan dari Fakultas Kehutanan IPB yang berdiri di tahun 2006. Secara garis besar sudah jelas dari namanya melambangkan apa yang akan di pelajari nantinya, Silvi berarti hutan dan Culture yang berarti membudidayakan, menanam,mengelola. Jadi dapat disimpulkan bahwa departemen silvikultur ini merupakan departemen yang dalam praktiknya melakukan pengendalian proses permudaan (penanaman), pertumbuhan, komposisi, kesehatan, dan kualitas suatu hutan demi mencapai aspek-aspek ekologi dan ekonomi yang diharapkan. Selain itu prestasi dari departemen ini juga tak kalah menarik lo teman, saat ini Departemen Silvikultur juga telah mendapat sertifikasi tingkat ASEAN loh dan merupakan jurusan satu-satunya yang ada di Indonesia. Wiihhh menarik sekali ya, belajar tentang mengelola hutan kita agar tetap lestari dan hijau.
Klik Gambar Di Bawah Jika Tertarik Masuk Grup Whatsapp untuk info konsultasi jurusan, info TO online, live jurusan, dsb.
Kedua, seringkali orang menganggap kalau berkuliah di kehutanan itu “ngapain kuliah di kehutanan, mau jadi orang utan ya?capek ah kerja di lapang, belum lagi banyak risiko.’’ meskipun banyak pemikiran dari mereka yang beranggapan seperti itu, namun secara the real saya malah mendapatkan ilmu yang begitu besar tentang alam yang begitu indah. Oiya teman, pernah berpikir kah bagaimana ya benih yang masih bulet-bulet atau lonjong secara perlahan berkecambah dan menjadi bibit, dan lama-lama menjadi semai hingga pohon. Semua tentang pertumbuhan itu kita pelajari loh. Jadi seruu kan yak. Selain itu di fakultas kehutanan ini terlebih di departemen silvikultur saya dan teman-teman lainya di tuntut untuk saling peduli, kerjasama dan memperhatikan satu sama lain, karena di mata jurusan lain kita terkenal dengan satu korsanya. Istilahnya satu senang semua senang, satu sakit semua pun harus merasakan sakit. Berawal dari hal tersebut saya lebih merasakan sifat kekeluargaan dari fakultas dan departemen ini. Unnccchh jadi terharu.. Ceilehh.
Semua mata kuliah yang ada di departemen Silvikultur ini entah kenapa saya sukkkaa banget. Hehe. Karena mungkin sejak kecil saya sudah dibiasakan untuk menanam, sehingga lebih tulus gitu belajarnya. Namun ada dua mata kuliah yang menjadi favorit banget sepanjang di tingkat 3 ini, yaitu mata kuliah Dendrologi dan sewaktu Praktik Umum Kehutanan (PUK). Mata kuliah dendrologi ini adalah matkul yang belajar tentang pohon, terlebih dari nama lokal dan ilmiah dari jenis pohon-pohon kehutanan. Anak kehutanan masa gatau nama pohonya si, aduh kan nanti malu gitu. Karena memang basic nya belajar tentang hutan, hal pertama yang saya lakukan adalah menghafalkan nama-nama pohon melalui struktur,aroma dan bentuk daunya. Setiap minggunya saya membuat laporan, dan laporan itu meliputi gambar daun dari masing-masing pohon. Selain itu Di akhir mata kuliah ini akan diadakan ujian daun, dimana saya harus menulis nama local dan ilmiah ebanyak 70 spesies pohon dengan setiap spesies diberikan waktu 1menit untuk menjawab. Meskipun terlihat susah namun hal ini membuat saya senang dan berpikir bahwa daun yang sama-sama hijau aja ternyata beda. Hehe..
Selanjutnya mata kuliah yang berkesan selanjutnya adalah ketika saya melakukan Praktik Umum Kehutanan (PUK). Berbeda dengan matkul lainya, mata kuliah ini penuh dengan praktik di lapang dan ber SKS 3. Pada praktikum ini kita belajar ekosistem secara langsung, mulai dari ekosistem hutan pantai hingga ekosistem pegunungan. Serta praktik ini dilakukan di 3 lokasi yaitu Hutan Pegunungan Kamojang, Hutan Pantai dan Mangrove Leweung Sancang dan Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi. Nahkan bayangin aja nih selama satu bulan kita melancong ke tempat yang begitu indah dan karena ini wilayah cagar alam yang notabenya tidak semua orang dapat masuk, jadi ekosistemnya masih asli dan yang pasti menakjubkan. Berbagai pengalaman mulai dari jalan kaki susur pantai sepanjang 12 km, analisis vegetasi di hutan mangrove, menikmati sunrise dan sunset sepuasnya, menikmati kabut pagi dan suhu udara yang 12 derajat celcius. Ah susah move on dari pengalaman yang satu ini. #lebaytapiserius. Oiya tidak usah khawatir tentang praktik ini, karena setiap regu akan dipandu oleh kakak asisten yang baik dan bapak polhut dari daerah setempat.
Departemen silvikultur ini terbagi dalam beberapa konsentrasi keilmuan, yang meliputi bidang Perlindungan hutan (Kebakaran Hutan dan Hama & Penyakit Hutan), bidang Ekologi hutan, bidang Pengaruh hutan dan bidang Silvikultur. Keempat bidang tersebut lebih memudahkan mahasiswa untuk memilih topik dalam penelitian, penyusunan skripsi dan pemilihan dosen pendamping skripsi nantinya.
Tugas lapangan atau istilahnya fieldtrip tak jarang di lakukan. Terkadang beberapa mata kuliah terdapat praktik lapang agar mahasiswa lebih memahami dalam kondisi nyata. Fieldtrip yang telah saya lakukan hingga semester 5 ini adalah meliputi pengambilan data pohon di Kebun Raya Bogor, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Hutan Haurhentes, Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan Danau Setu Patenggang Bandung. Dari kesekian tugas lapang tersebut semuanya berkesan dan memberikan pengalaman yang sangat indah. Karena ketika saya berada di hutan, mendengarkan suara alam seperti gemericik air dan kicauan burung akan membuat hati dan pikiran tenang.
Kebutuhan tenaga kerja di bidang kehutanan masih sangat dibutuhkan. Banyak alumni dari departemen silvikultur ini yang menjadi direktur di berbagai perusahaan kehutanan seperti Perhutani. Selain tu banyak juga yang menjadi peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI), BIOTROP, LITBANG dan tentunya di Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK).
Terimakasih 🙂
Tentang Penulis:
Mahasiswi semester 5 Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB. Kesibukan saat ini organisasi dan kuliah. Hobi jalan-jalan dan kuliner. Feel free to contact me imasaidah12@gmail.com atau IG : @imasaidah
Kode Konten: X252
Kak, mau tanya dong. Kalo di fakultas silvikultur itu kuliahnya hari apa aja dan prospek kerjanya apa? Terima kasih.
Untuk perkuliahan hari senin-jumat. Kalau prospek kerja sudah kka sampaikan di atas yaa… terimakasih
Ka, kalo pulang pergi kuliahnya kira-kira bisa ngga ya? Soalnya rumahku masih daerah bogor juga
Hai Fitria, Bogor kamu dimana ? Kalau masih di Dramaga bisa-bisa saja sih dari rumah, tapi kebanyakan anak Bogor yang dari kota, Ciawi, Cibinong itu pada ambil kosan dan kontrakan dekat kampus, sehingga ramai
Kak, kakak lewat jalur snm atau sbm? Kalau snm nilai kakak berapa ya? Kalau sbm passing gradenya berapa? Makasih kak.
Hai khusnul. Dulu kk masuk lwat jalur snmptn. Untuk nilai rata” kisaran 86an insyaallah, dan untuk passing grade itu sebenarny tidak berasal dr kampus, namun biasany tempat les/bljar tmbhan akan mmbuat passing grade jurusan dr berbagai kmpus tiap tahunya tergantung dengan peminat jurusan itu sendiri. Makasih
Kak kalo rata rata nilai 35,7 kira kira bisa masuk ga kak ke silvikultur? Makasih ka
kak, kalo rata rata nilaiku 83, bisa masuk nggak ke jurusan silvikultur ? klo dijadiin pilihan ke 3 snmptn boleh nggak ??
Ka maaf mau nanya, waktu nilai rata rata Kaka 83, apa Kaka bisa lolos silvikultur?
kak, kata kakakelas aku yang di ipb katanya silvikultur cuma bisa dilewati pake jalur mandiri buat siswa banyuwangi. bener ga kak?terimakasih
Kak kalo anak lulusan sma ips tapi nanti sbmtpn ngambil silvikultur bisa ga ya kak? Terimakasih sebelumnya:)))
Kak, kalo di jurusan ini apa ada kemungkinan bisa kerja di WWWF/CIFOR?
Bisa kok dek 😉
Kak, boleh mintak kontak kakak? Mau tanya tanye, hehe.
Kak boleh minta kontak wa nya ga? Buat nanya2 kak terimakasih
Kak aku mau lulus, doain aku ya
Semangat awan… Sukses selalu.
kak, kalo jurusan ini, memungkinkan jadi semacam konsultan gitu nggak? oiya, kakak kan jalur snm, dulu waktu sma punya kakak kelas yg di silvikultur juga apa buka gerbang?
Untuk jadi konsultan memungkinkan kok. Dulu waktu sma aku buka gerbang klo untuk jurusan silvikultur. Tapi kalo yg jurusan lain tahun sebelummya udah ada.
Klo kuliah di jurusan silvikultur besic mata pelajaran yang paling kuat apa kak,,trus semisal klo udah mau tugas akhir nih lokasi buat magang gtu yg menentukan dari pihak kampus atau pihah mahasiswanya sendiri kak?
Kk ngelampirin sertifikat gk, klo iya sertifikat apa?
kak, kalau misalnya anak IPS bisa nggak masuk jurusan ini? soalnya di youthmanual tulisannya IPA/IPS
Kak, kalau praktikum yang jalan² ke hutan-hutan itu bayar lagi nggak sih kak? Dan rata-rata lulusnya brp semester kak?
kak mau tanya, untuk pelajaran biologi lebih dominan kan ya kak. Kalo aku kurang minat pelajaran biologi bisa survive ga ya kira kira?