PJKR Universitas Riau (Jeje)

PERKENALAN DAN JURUSAN

Perkenalkan nama saya Jeri Lorenza. Kawan-kawan biasa manggil Jeje, fans biasa manggil Jelo, keluarga biasa manggil Jeri dan saya sendiri memanggil diri nya Selena Gomez *wkwkwk*. Saat ini saya sedang duduk dibangku  kuliah tepatnya di Program studi Penjaskes dan Rekreasi, Universitas Riau, semester 3 angkatan 2016. Atas rahmat Allah yang maha esa, izin admin, dan doa mantan (?), saya dibolehkan menulis disini dengan syarat harus mencari referensi dari senior diatas saya juga, dengan catatan jangan sama senior yang ganteng. Entar baper dan gak fokus.

Program studi Penjaskes dan Rekreasi termasuk kedalam jurusan Pendidikan Olahraga. Yang mana cabang dari Pendidikan Olahraga ada dua, yakni PENJASKES dan REKREASI serta KEPELATIHAN OLAHRAGA. Dan Pendidikan Olahraga juga termasuk kedalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang merupakan fakultas tempat lahirnya para calon-calon guru dan menantu idaman.

Klik Gambar Di Bawah Jika Tertarik Masuk Grup Whatsapp untuk info konsultasi jurusan, info TO online, live jurusan, dsb.

 

Program studi Penjaskes dan Rekreasi didirikan pada tahun 2008 dan mendapatkan akreditasi B dari BAN-PT. Serta merupakan satu-satunya kampus Olahraga terbaik di Riau.

ALASAN MEMILIH JURUSAN INI

Saya diterima di jurusan ini melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN). Kenapa memilih olahraga? Karena awalnya saya adalah orang yang pemalas dan agak tomboy. Saya tidak suka hitung-hitungan. Saya lebih suka sastra dan bahasa inggris, dan banyak yang mengatakan saya cocok dibidang itu. Tetapi pada saat pemilihan jurusan, saya ragu untuk ambil bahasa inggris maupun sastra karena saingan di sekolah saya sangatlah banyak. Saya juga tidak mau ikut jalur lain selain SNMPTN. Makanya saya pilih olahraga karena saya berpikir mungkin kuliahnya Cuma banyak main dilapangan, tidak ada hitung-hitungan dan bisa nyantai. Jurusan ini di dominasi oleh laki-laki, dan hanya beberapa wanita-wanita kuat fisik dan mental yang sanggup di sini. Yang mana rata-rata semua mahasiswa/i-nya 95% adalah atlet dari berbagai cabang olahraga.

HAL-HAL YANG DIPELAJARI

Orang-orang beranggapan bahwa lulusan Penjaskes mungkin hanya akan menjadi guru Olahraga yang kerjanya Cuma kasih bola, terus ngopi di kantin. Sehingga persepsi itu membuat para mahasiswa semakin malas kuliah karena merasa pekerjaannya nanti sangat remeh. Banyak juga yang beranggapan bahwa mahasiswa olahraga, kuliahnya Cuma bola ke bola, lapangan ke lapangan, fisik ke fisik. Dan ini sangatlah salah. Dalam Penjaskes dan Rekreasi, ada kata PENDIDIKAN. Yang mana kami juga harus belajar cara menjadi pendidik yang baik. Dalam kuliah kami 60% di lapangan dan 40% belajar dikelas. Bahkan untuk mata kuliah lapangan pun, kami harus terlebih dahulu mempelajari teori nya, baru bisa praktek dilapangan. Bayangkan, setelah capek panas-panasan di lapangan, kami masih harus kuliah teori yang lainnya dikelas. Olahragawan tidak boleh diangap remeh. Karena bendera Negara hanya berkibar pada 2 waktu. Pada saat hari kemerdekaan, dan pada saat olimpiade olahraga. Dan bendera suatu Negara, hanya mampu dikibarkan dinegara lain, ketika seorang atlet berprestasi di Negara tersebut. Serta lagu kebangsaannya juga akan dikumandangkan. Bukankah itu sangatlah membanggakan?

Mata kuliah dalam prodi ini memang lebih banyak praktek dilapangan, dan ini menjadikan mahasiswanya tidak hanya pintar secara praktek tetapi juga secara teori. Orang-orang bilang, teori tanpa praktek nihil dan akan cepat lupa. Tetapi dengan praktek, kita bisa mengingat tanpa menghafal sehingga akan ingat dalam waktu yang lama. Disini tidak hanya bermain-main pada semua cabang olahraga, melainkan juga diajarkan perwasitan dan pemimpin suatu pertandingan. Dalam beberapa pertandingan, seringkali kita jumpai atlet-atlet yang bermasalah dengan wasit. Disinilah kami dituntut menjadi wasit yang baik, teliti, jujur, dan tidak berpihak. Kami juga minimal harus bisa, tidak perlu mahir dalam semua cabang olahraga. Karena nanti kami akan mengajarkan siswa-siswa yang mana terlebih dahulu kami harus mencontohkan supaya mereka juga bisa mengerti.

Mata kuliah perwasitan sepak bola
Mata kuliah perwasitan bola Voli

LULUSAN PRODI

Lalu bagaimana dengan lulusan prodi ini? Kebanyakan lulusan penjaskes tentu saja akan menjadi guru olahraga. Tetapi banyak juga yang memilih menjadi pegawai bank, pengusaha, dan yang lainnya. Karena kami berada di ruang lingkup FKIP, dimana kami bisa menjadi apa saja diluar guru, tetapi jurusan lain selain lulusan keguruan/FKIP, tidak bisa mengajar dan menjadi guru.

PARA TUGAS

Tugas yang paling sering diberikan dosen adalah makalah dan praktek.  Hampir semua mata kuliah baik teori maupun praktek selalu ada makalah, baik individu maupun kelompok. Dan untuk praktek, biasanya kami hanya disuruh meguasai teknik bermain ini dan itu, cara membuat sektor lapangan, memasang net, mengukur bagus tidaknya bola, menciptakan kreasi gerakan bela diri, kreasi senam, dan praktek-praktek lainnya.

Mata kuliah teori dan praktek pencak silat 1

PENGALAMAN BERKESAN

Kuliah itu tidak seperti di film-film maupun FTV. Inilah yang saya rasakan selama menjadi mahasiswa terutama mahasiswa olahraga. Para rekan saya sangat mampu dalam memainkan berbagai jenis bola. Dan saya sendiri hanyalah seorang pesilat yang masuk jurusan olahraga untuk menghindari hitung-hitungan dan takut bersaing dibidangnya. Mau tidak mau saya harus tetap menjalani kuliah. Untung saja dosen-dosen disini sangatlah baik, disiplin, dan professional dibidangnya. Kami diberi batasan-batasan dalam kuliah praktek. Karena tidak semua mahasiswa bisa bermain basket, tidak semua mahasiswa bisa bermain takraw, dan tidak semua mahasiswa bisa bela diri.

Pengalaman yang paling berkesan bagi saya adalah ketika mata kuliah bahasa inggris. Dimana saya mampu mengubah pandangan dosen bahasa inggris itu bahwa mahasiswa olahraga tidak hanya mampu berolahraga tetapi juga berbahasa inggris. Ya walaupun bahasa inggris memang sudah menjadi minat dan bakat saya. Selain itu, saya juga mampu menunjukkan kepada orang-orang bahwa olahragawan juga bisa literasi. Yaitu kemampuan mengolah kata seperti dalam puisi, cerpen, novel dan lainnya. Terbukti dengan berbagai lomba menulis yang saya ikuti dan saya selalu menang sebagai penulis terpilih dan karya saya sudah banyak yang dibukukan. Walaupun tidak punya sertifikat olahraga, setidaknya saya punya banyak sertifikat kepenulisan. Dan saat ini saya hanya aktif menulis. Saya sudah jarang latihan silat karena sedang proses hijrah dan ingin lebih menghabiskan waktu ke pengajian saja.

PROSPEK KERJA

Prospek kerja lulusan Penjaskes dan Rekreasi tidak hanya menjadi guru olahraga tetapi juga menjadi guru yang baik bagi anak-anaknya kelak, menantu idaman, peneliti dibidang  olahraga, entrepreneur dan penyelenggara pada lembaga pendidikan, bimbingan belajar dan biro les privat dibidang olahraga, konsultan dalam pengelolaan data penelitian, di berbagai instansi pemerintah ataupun swasta, manajer penjaskes, pelatih, . Tetapi rata-rata alumni prodi ini menjadi guru dan dosen olahraga, atlet nasional maupun internasional, pelatih, serta asisten pelatih berbagai klub cabang olahraga.

Masih banyak asam manis pahit kuliah jurusan olahraga yang ingin saya ungkapkan tetapi tidak bisa diungkapkan. Karena selain terlalu berkesan jika diceritakan disini tidak akan selesai karena batas tulisan hanya sampai 1300 kata. Intinya, jangan menganggap remeh beberapa jurusan terutama jurusan olahraga ini. Tidak ada kuliah yang santai dan main-main. Semuanya adalah belajar dan proses. Karena kuliah adalah KULI(AH).


TENTANG PENULIS : JERI LORENZA

Mahasiswi semester 3 Prodi PENJASKES dan REKREASI, FKIP Universitas Riau. Hobi mengkhayal, tidur. Cita-cita jadi mentri, presiden, nikahin bule dan ke Inggris. keahliannya mampu menunaikan shalat subuh 2 rakaat, zuhur asar isya 4 rakaat, dan magrib 3 rakaat. Dan kekurangannya tidak mampu tidur dengan mata terbuka.

Instagram : @jeje.jlo      facebook : Jeri Lorenza

Kode Konten: X257

3 thoughts on “PJKR Universitas Riau (Jeje)”

  1. Halo ibnu. Untuk tes kesehatan memang dipuskesmas terdekat atau dipusat kesehatan manapun. Tapi untuk tes fisik itu tergantung keputusan pihak kampus. Dan cuma jalur sbmptn yg pakai tes fisik.

Ayo komen disini untuk bertanya ke penulis ! Kami akan kirim balasan melalui email

Your email address will not be published. Required fields are marked *