Takut Hapalan? Mending Masuk Hukum
Bisa dibilang salah satu jurusan yang happening dan hit di kalangan anak SMA adalah jurusan hukum. Bahkan ada juga yang menyamakan hukum itu “kedokterannya” IPS. Yap, aku Aulia Intani dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga dan sekarang semester 7. Cita-cita janga pendek nya sih mau lulus cumlaude 3,5 tahun. Minta doanya yaa..
Nah langsung aja ya aku cerita. Kalau udah memperkenalkan diri dan bilang sebagai anak hukum pasti orang langsung nge-judge jago hapalan pasal. Actually, itu salah besar dan nggak ada benarnya sama sekali. Soalnya di FH UNAIR, kita dituntut untuk paham permasalahan agar nggak merugikan serta melanggar hak orang lain karena ini berkaitan dengan orang banyak dalam hal membuat tuntutan sebuah perkara. Karena di bilang sebagai jurusan hapalan, banyak orang yang langsung enggan buat cari tahu dulu tentang jurusan ini. Yah beda tipis lah sama aku dulu, apalagi dulu juga aku dari jurusan IPA. But, it doesn’t matter buat nggak mencintai jurusan ku saat ini. Kalau di bilang hapalan sebenarnya nggak juga sih, tapi emang kita harus tahu dasar pasal nya, misal nih pasal tentan syarah sah perjanjian yang ada di Pasal 1320 KUH Perdata. Itu emang kita harus paham gimana maksudnya. Masa iya kita lulus sebagai sarjana hukum nggak ada satupun pasal yang kita hapal?
Klik Gambar Di Bawah Jika Tertarik Masuk Grup Whatsapp untuk info konsultasi jurusan, info TO online, live jurusan, dsb.
Yang menarik adalah saat ujian, kalau dulu waktu ambil jurusan IPA di SMA aku diwajibin buat berpikir sendiri dan tanpa pedoman, beda ceritanya kalau jurusan hukum. Aku boleh buka buku alias open book saat nggak tahu pasal mana yang harus aku jatuhkan buat kasus tersebut. Jadi yang berkaitan dengan nyawa bukan cuma anak kedokteran tapi juga anak hukum. Bayangin aja kalau kita menjatuhkan pasal dengan hukuman mati tapi ternayata harusnya cuam hukuman penjara seumur hidup.
Kalau anak IPA biasanya ng-lab buat praktikum, anak hukum juga punya praktikum nya sendiri loh. Namanya moot court atau praktik persidangan. Pernah lihat kasusnya Mira dan Jesika kan? Ada hakim, panitera, lawyer, jaksa atau penuntut umum dan masih banyak lagi orang-orang yang terlibat di dalam nya. Nah itu yang disebut sebagai persidangan. Kita harus beberapa kali menempuh mata kuliah yang berhubungan dengan praktik itu. Ada Hukum Acara Pidana, Hukum Acara Perdata, Hukum Acara Peradilan Agama dan Hukum Acara Peraturan Tata Usaha Negara. Banyak kan?Weits, tapi nggak membosankan kok. Kenapa? Karena setiap persidangan aturannya berbeda-beda, termasuk total waktu yang diperlukan buat satu kali sidang.
Dalam mata kuliah sidang itu kita diharuskan menentukan sebuah kasus untuk kemudian diselesaikan permasalahan dan berkas kasus nya. Di bagian akhirnya kita akan di minta untuk ber akting seakan kita mengalami kejadian tersebut secara nyata. Yang paling seru adalah ketika mendatangkan saksi. Kita bebas meminta saksi model apapun, dan ini yang bikin lucu karena mulai dari menentukan logat hingga menentukan penampilan yang bisa bikin mengulang latihan berkali-kali kalau saksi nya ber akting menjadi orang lain.
Hukum juga punya jurusan loh, tapi di setiap universitas emang beda-beda. Kalau di UNAIR ada 5 jurusan. Hukum Internasional, Hukum Pidana, Hukum Bisnis, Hukum Pemetintahan dan Hukum Syariah. Kalau aku sih milih hukum bisnis, karena menurutku bisa masuk di semua aspek. Tapi juga banyak banget orang yang mendalami hukum bisnis jadi emskipun prospek kerja nya banyak tapi juga saingannya banyak. Mungkin salah satu caranya adalah mendalami salah satu hukum bisnis misalnya hukum kepailitan atau hukum perkawinan.
Misalnya kalian mau magang juga bisa kok. Soalnya tempat magang anak hukum fleksibel. Aku pernah magang di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Timur. Ada juga yang magang di Mahkamah Konstitusi atau di Badan Narkotika Nasional. It depends dari masing-masing orang nya mau mendalami hukum apa sih.
Kalau mau lomba juga banyak banget, ada lomba debat, moot court competition, karya tulis ilmiah hingga legal opinion. Mau ikut Model United Nation? Bisa banget. Lebih cocok buat anak hukum internasional sih tapi. Ada juga organisasi intra kampus yang terkenal namanya Asian Law Student Association. Ini organisasi hits nya anak hukum nih. Tapi nggak semua kampus punya.
Nah kalau ngomongin soal alumni, nggak usah ditanya lagi deh. Coba perhatikan orang-orang yang punya jabatan di pemerintahan. Rata-rata gelar mereka adalah S.H alias sarjana hukum. Jadi kalau dibilang menjanjikan jawabannya jela of course yes!. Tapi nggak jarang juga yang sarjana hukum tapi malah jadi pebisnis atau malah jadi make up artis. Atau mungkin seperti aku yang sempat berpikir jadi jurnalis. Btw, kalau ngomongin soal kuliah sambil kerja, jurusan hukum cocok banget buat dijadikan kuliah yang kaya gitu. Karena jam nya nggak terlalu padat dan tugas juga nggak banyak aku bahkan bisa kuliah sambil kerja jadi penyiar radio dan sekarang aku kuliah sambil jadi penulis di koran Jawa Pos Surabaya. Selain kerja juga bisa disambi buat ikut banyak organisasi juga loh.
Tentang Penulis : Aulia Anugrah Intani
Mahasiswa tingkat akhir prodi Ilmu Hukum – FH UNAIR. Hobi menulis, mendongeng dan public speaking, saat ini kuliah sambil bekerja sebagai penulis di koran Zetizen Jawa Pos Surabaya. Pernah juga bekerja sebagai radio announcer di Istara FM Surabaya.
ig : auleaint
web : auliaintani.weebly.com
Kode Konten: X209
Assalammu’alaikum kak,
Hukum pemerintahan FH itu sebenarnya sama gak sih sama jurusan Ilmu pemerintahan FISIP?
Oh ya kak, kalau mau masuk ALSA ada syaratnya gak sih kak?
Terima kasih wassalammu’alaikum
Wajib hafal brp pasal ka??
Halo kak kalo boleh tau buku sama hal yang dipelajari kakak apa aja ya buat soahum?